Daftar Isi:
  • Tulisan ini mengkaji tentang fenomena stunting yang ada di Kabupaten Bangka Barat. Stunting menjadi persoalan secara rasional khususnya di Bangka Belitung. Tujuan dari tulisan ini untuk mendeskripsikan local knowledge tentang fenomena stunting dan bentuk intervensi pemerintah dalam menanggulangi stunting tersebut. Untuk menganalisis masalah ini digunakan teori tindakan sosial dari Max Weber. Teori ini tedapat empat tipe tindakan rasional yaitu, tindakan rasional instrumental, tindakan rasional nilai, tindakan rasional afektif dan tindakan rasional tradisonal. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap sembilan informan yang dipilih secara purposive sampling. Lebih lanjut, tulisan ini dilakukan dengan tiga tahapan yakni reduksi data, display data dan penarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena stunting di Kabupaten Bangka Barat terdapat di lima desa yang menjadi lokus penderita stunting yaitu, Desa Berang, Desa Paradong, Desa Air Nyatoh, Desa Ibul,dan Desa Pangek. Adapun berdasarkan temuan local knowledge masyarakat di Kecamatan Simpang Teritip yakni, stunting sebagai keturunan, stunting bukan aib, peran dukun sebagai solusi, dan stunting bukan faktor ekonomi. Lebih lanjut asumsi dasar pemerintah tentang fenomena stunting antara lain adalah stunting sebagai masalah kesehatan, stunting sebagai implikasi kebiasaan dan pola asuh yang tidak tepat dan bantuk intervensi pemerintah dalam menanggulangi stunting dengan malakukan penyuluhan, antensi pemerintah, dan penanganan lintas sektoral serta hasil analisis dari penelitian ini merupakan tindakan sosial dalam fenomena stunting yakni pengobatan alternatif tradisional masyarakat wujud tindakan sosial dan intervensi pemerintah wujud tindakan sosial