Daftar Isi:
  • Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit degeneratif (penyakit yang mengiringi proses penuaan) dan penyakit genetik (keturunan) yang memberikan efek berbahaya bagi munculnya penyakit lain. Bagi penderita DM diperlukan pemeriksaaan secara rutin, Tetapi pemeriksaan saat ini masih menggunakan teknik invasive yaitu menggunakan jarum suntik untuk menggambil sampel darah, Namun menggunakan jarum suntik beresiko terjadinya infeksi bagi penderita DM bahkan bisa juga membuat pasien trauma serta phobia terhadap jarum suntik dan hasil pengujian kadar gula darahnya memerlukan waktu yang cukup lama (± 2 jam). Berdasarkan hal tersebut maka dikembangkan alat yang dapat menguji kadar gula darah dengan cara non-invasive yaitu tanpa melukai tubuh,waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaaan yang dapat digunakan setiap saat tanpa memakan waktu lama. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yaitu dengan merancang dam membangun alat uji gula darah dengan menggunakan sensor TCS3200, Urin sebagai sampel, Cairan benedict sebagai campuran untuk sampel urin dan Arduino sebagai sistem kerja semua alat dan aplikasi blynk sebagai interface alat yang dibuat. Serta melakukan observasi terhadap beberapa alat elektromedik yang berkaitan dengan penelitian untuk memperoleh data-data dari alat tersebut. Dari pengujian sensor yang dilakukan didapatkan hasil pengukuran dengan 4 kategori yaitu negatif (-) atau tidak terkena diabetes, positif (+) 1 terkena diabetes, positif (+) 2 terkena diabetes, positif (+) 3 terkena diabetes, positif (+) 4 terkena diabetes. Aplikasi Blynk dapat menampilkan hasil pengujian pendeteksian sensor, Hasil uji alat yang dibuat telah dibandingkan dengan hasil uji laboratorium di Rumah Sakit Arsani dan menghasilkan hasil yang sama dengan alat yang ada di Rumah Sakit Arsani.