Analisis stabilitas peralihan (transient) sistem tenaga listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Merawang
Main Author: | Hasyim Ashari, (NIM. 1021311015) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubb.ac.id/293/1/Halaman%20Depan.pdf http://repository.ubb.ac.id/293/2/BAB%20I.pdf http://repository.ubb.ac.id/293/4/BAB%20II.pdf http://repository.ubb.ac.id/293/5/BAB%20III.pdf http://repository.ubb.ac.id/293/6/BAB%20IV.pdf http://repository.ubb.ac.id/293/7/BAB%20V.pdf http://repository.ubb.ac.id/293/8/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ubb.ac.id/293/9/Lampiran.pdf http://repository.ubb.ac.id/293/ |
Daftar Isi:
- Pada pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) Merawang terdiri dari 9 unit pembangkit dan 9 unit trafo penaik tegangan (Step Up) dari 6.3 kV ke 20 kV, dari tegangan 20 kV tersebut disalurkan pada beban dan terhubung (interkoneksi) dengan gardu induk (GI) Bukit Semut Sungailiat. Pada gardu induk Bukit Semut terhubung dengan gardu induk (GI) Air Anyir melalui saluran transmisi 150 kV. Terjadinya gangguan pada saluran transmisi 150 kV dan bus dapat memberikan dampak ketidakstabilan sistem pada PLTD Merawang. Dalam menganalisis stabilitas transien pada PLTD Merawang terdapat dua kondisi generator, yaitu kondisi 9 generator beroperasi dan 7 generator beroperasi. Analisis transien yang dilakukan menggunakan metode numerik Rung-Kutta. Pada saat 9 generator PLTD Merawang beroperasi diketahui waktu pemutusan kritis tercepat yaitu 0,11 detik yang terjadi gangguan 3 fasa pada saluran di titik D, saluran di titik E, dan saluran di titik F. Sedangkan pada saat 7 generator PLTD Merawang beroperasi diketahui waktu pemutusan tercepat yaitu 0.12 detik yang terjadi gangguan 3 fasa pada titik yang sama.