Daftar Isi:
  • Pulau Bangka sebagai penghasil timah terbesar di dunia memiliki kekayaan timah serta mineral ikutannya seperti monazit, zirkon, dan xenotime yang mengandung unsur tanah jarang. Daerah kolong bekas penambangan yang sudah tidak beroperasi berpotensi masih memiliki cadangan timah serta mineral ikutan pembawa unsur tanah jarang. Penelitian dilakukan pada enam kolong tua, dengan jumlah sampel sebanyak 19 sampel sedimen. Deskripsi kolong berupa karakteristik kolong dan endapan kolong, Analisis sampel berupa deskriptif kualitatif dan kuantitatif GCA (Grand Counting Analysis), analisis kualitatif dan kuantitatif geokimia menggunakan XRF (X-Ray Fluorescence). Setiap kolong penelitian tidak ditemukan mineral pembawa logam tanah jarang seperti monazit, zirkon, dan xenotime. Keterdapatan mineral kuarsa, lempung, tourmalin, limonit, dan topaz sebagai mineral ikutan timah yang terdapat pada kolong penelitian. Melalui analisis XRF, keterdapatan unsur yttrium (Y) mendominasi setiap kolong penelitian dengan jumlah konsentrasi yttrium pada setiap kolong diantara 57,4 -1.374 ppm. Unsur Cerium (Ce) dan Lathanum (La) terdapat pada satu kolong penelitian dengan jumlah konsentrasi masing-masing unsur sebesar 1.072 ppm dan 841 ppm.