Daftar Isi:
  • Siput gonggong (Strombus turturella) merupakan jenis gastropoda yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan kandungan nilai gizi tinggi sehingga sering dimanfaatkan masyarakat. Penangkapan yang berlebihan dan kerusakan habitat menyebabkan penurunan populasi dan ukuran cangkang siput gonggong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan karakter morfometrik, frekuensi kelas ukuran dan hubungan panjang berat siput gonggong (Strombus turturella) di Pulau Bangka. Penelitian dilapangan dilakukan di perairan Teluk Kelabat, Pulau Ketawai dan Pulau Anak Air pada bulan Maret dan Mei 2019. Pengambilan sampel siput gonggong dilakukan secara langsung dilapangan ketika perairan surut di zona intertidal, jumlah sampel yang diambil yaitu 100 individu di setiap lokasi dan parameter morfometrik yang diukur meliputi panjang cangkang, lebar cangkang, kedalaman cangkang, panjang body whorl, panjang spire, panjang aperture, ketebalan bibir cangkang dan jumlah whorls. Berdasarkan hasil penelitian, Parameter morfologi siput gonggong (Strombus turturella) yang diukur pada setiap lokasi memiliki perbedaan signifikan, dari hasil uji Anova didapat nilai F Hitung > F Tabel dan hasil uji tukey menunjukkan karakter morfometrik siput gonggong di Pulau Anak Air secara umum berbeda dengan Teluk Kelabat dan Pulau Ketawai. Hasil distribusi frekuensi kelas ukuran di Teluk Kelabat yaitu 47,85-66,35 mm, di Pulau Ketawai 44,10-77,45 mm, sedangkan di Pulau Anak Air yaitu 44,10-62,65 mm. Hubungan panjang dan berat siput gonggong (Strombus turturella) di Pulau Bangka bersifat alometrik negatif yang berarti pertambahan panjang lebih dominan dari pada pertambahan berat.