Daftar Isi:
  • Tailing merupakan hasil dari proses penambangan atau pengolahan bijih mineral yang dianggap tidak memiliki nilai ekonomis. Adanya kadar didalam tailing sebagai bukti bahwa ada losses mineral kasiterit yang ikut terbuang masih bernilai ekonomis. Untuk mengurangi losses mineral kasiterit dalam tailing, alat yang digunakan adalah secondary lobby box. Percobaan pencucian tailing timah dilakukan sebanyak 6 kali meliputi debit alir serta kecepatan aliran air yang diberikan berbeda-beda dipengaruhi oleh bukaan kran air yang membentuk sudut partisi pada alat percobaan secondary lobby box. Masing-masing sudut tersebut adalah 150, 300, 450, 600, 750, dan 900. Dari masing-masing percobaan digunakan umpan berupa tailing dengan berat setiap percobaan 5 kg (kadar 0,47%). Pada kedudukan kran 150 debit alir 20,5 L/menit dan kecepatan aliran air 0,017 M/detik dihasilkan kadar 1,19% dan recovery 76%, kedudukan 300 debit alir 23,5 L/menit dan kecepatan aliran air 0,020 M/detik dihasilkan kadar 1,22% dan recovery 73%, kedudukan 450 debit alir 26 L/menit dan kecepatan aliran air 0,022 M/detik dihasilkan kadar 1,25% dan recovery 68%,, kedudukan 600 debit alir 28,7 L/menit dan kecepatan aliran air 0,025 M/detik dihasilkan kadar 1,28% dan recovery 65%, kedudukan 750 debit alir 32,6 L/menit dan kecepatan aliran air 0,028 M/detik dihasilkan kadar 1,30% dan recovery 53%, dan kedudukan 900 debit alir 41 L/menit dan kecepatan aliran air 0,035 M/detik dihasilkan kadar 2,26% dan recovery 50%. Kadar konsentrat paling tinggi yaitu 2,26% serta recovery yang diinginkan pada proses pemisahan tailing adalah recovery terendah yaitu 50% terdapat pada kedudukan kran 900. Hal ini menunjukkan bahwa proses pemisahan produk berupa tailing mengalami kenaikan yang signifikan dari kadar umpan 0,47% menjadi 2,26% dan merubah produk tailing menjadi bijih yang bernilai ekonomis.