Daftar Isi:
  • Minyak pelumas adalah suatu zat cairan kimia yang pada umumnya digunakan untuk mengurangi gaya gesek dari dua benda bergerak yang saling berhubungan. Akan tetapi, minyak pelumas juga dapat berfungsi sebagai media penyerapan panas pada suhu kerja mesin. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat penukar kalor dan mengetahui pengaruh variasi temperatur elemen pemanas terhadap kemampuan penyerapan panas pada minyak pelumas, serta mengetahui perbandingan hasil ketiga tipe minyak pelumas dengan viskositas yang sama terhadap kemampuan penyerapan panas pada temperatur elemen pemanas alat penukar kalor. Alat ini nantinya akan digunakan untuk praktikum mata kuliah alat penukar kalor di laborutorium Teknik Mesin UBB. Daya serap tertinggi yang dihasilkan pada setiap variasi temperatur elemen pemanas yaitu, temperatur 80°C (Tipe A=0,3793 J/s, Tipe B=0,4313 J/s dan Tipe C=0,4884 J/s), variasi temperatur 100°C (Tipe A=0,5261 J/s, Tipe B=0,6458 J/s, dan Tipe C=0,7898 J/s), dan variasi temperatur 120°C (Tipe A=0,7665 J/s, Tipe B=0,8781 J/s dan Tipe C=1,0004 J/s). Berdasarkan hasil dari pengujian ketiga tipe minyak pelumas di atas dapat diketahui, bahwa semakin tinggi temperatur elemen pemanas yang digunakan maka, semakin tinggi juga penyerapan panas yang dihasilkan pada minyak pelumas. Minyak pelumas tipe C lebih baik dibandingkan tipe A dan B dalam kemampuan penyerapan panas.