Daftar Isi:
  • Pondasi sebagai pendukung utama dari konstruksi sipil memiliki peranan yang sangat penting untuk meneruskan beban struktur diatasnya ke lapisan tanah dibawahnya. Setiap pondasi bangunan perlu direncanakan berdasarkan jenis, kekuatan dan daya dukung tanah tempat berdirinya. Karena jika kekuatan tanah tidak mampu memikul beban pondasi, maka penurunan yang berlebihan atau keruntuhan dari tanah akan terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan daya dukung dan penurunan pondasi tiang pancang proyek Penggantian Jembatan Baturusa. Dalam penelitian ini, akan dihitung daya dukung ultimit (Qu) pondasi tiang pancang tunggal berdasarkan hasil uji SPT menggunakan Metode Briaud et al (1985), Metode Shio & Fukui (1982), dan Metode Luciano Decourt (1987). Kemudian menghitung daya dukung ultimit (Qu) pondasi tiang pancang tunggal berdasarkan hasil uji Kalendering menggunakan Metode Hiley (1930), Metode Janbu (1953) Mansur dan Hunter (1970), dan Engineering News Record. Selanjutnya menghitung penurunan (S) pondasi tiang pancang tunggal menggunakan Metode Vesic (1977). Serta pada uji beban dinamik menggunakan data hasil uji Pile Driving Analyzer (PDA) dan CAPWAP. Kemudian dilakukan analisis perbandingan daya dukung (Qu) dan penurunan (S) terhadap hasil uji beban dinamis berdasarkan nilai rasio perbandingannya. Berdasarkan nilai rasio perbandingan terhadap hasil uji beban dinamis, dapat disimpulkan bahwa Metode Shio & Fukui (1982) merupakan metode statis yang paling disarankan dalam perhitungan perencanaan daya dukung dan penurunan pondasi tiang pancang tunggal, karena hasilnya mendekati hasil uji beban dinamis.