Tingkah laku Babi Bantang di Sampur Pangkalpinang
Main Author: | Riana Febrianti Hutabarat, (NIM. 2031411041) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubb.ac.id/2586/1/HALAMAN%20DEPAN.pdf http://repository.ubb.ac.id/2586/2/BAB%20I.pdf http://repository.ubb.ac.id/2586/3/BAB%20II.pdf http://repository.ubb.ac.id/2586/4/BAB%20III.pdf http://repository.ubb.ac.id/2586/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ubb.ac.id/2586/6/BAB%20V.pdf http://repository.ubb.ac.id/2586/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.ubb.ac.id/2586/ |
Daftar Isi:
- Studi perilaku hewan berarti mengetahui karakteristik tertentu dari hewan dan bagaimana mereka hidup di lingkungan mereka. Ternak babi merupakan ternak yang mudah beradaptasi dengan lingkungan dan babi juga merupakan hewan yang menguntungkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkah laku babi bantang, pola tingkah laku dan untuk mengetahui keadaan ternak babi di Peternakan Sampur Pangkalpinang. Pengambilan data pada bulan September 2018. Penelitian ini menggunakan metode focal animal sampling. Fase kebuntingan babi bunting pada saat penelitian adalah H-16 dan fase babi menyusui H+21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata durasi tingkah laku istirahat pada ternak babi bunting maupun babi menyusui lebih tinggi yaitu masing-masing 599,80 detik (babi bunting) dan 580,88 detik (babi menyusui). Rata-rata durasi tertinggi kedua ialah berdiri 198,54 detik (babi bunting) dan 163,66 detik (babi menyusui). Untuk rata-rata durasi yang paling rendah ialah durasi tingkah laku bersuara. Selain itu ternak babi bantang sebelum mendekati masa partus tingkah laku istirahat dan tingkah laku makan babi bantang tinggi sedangkan tingkah laku bersuara rendah. Pada waktu mendekati masa partus tingkah laku istirahat dan tingkah laku eliminasi menurun, sedangkan tingkah laku berdiri dan berjalan meningkat. Persentase durasi dari tiap tingkah laku pada babi bantang yang paling tinggi ialah tingkah laku istirahat 67%, tertinggi kedua ialah tingkah laku berdiri 22% dan persentase yang paling rendah ialah tingkah laku bersuara. Selain itu juga ternak babi di Peternakan Sampur Pangkalpinang belum bias dikatakan sejahtera.