Pembebanan ekonomis dengan metode pengali la grange pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) sektor keramasan Palembang
Main Author: | Febriansyah, (NIM. 1021211020) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubb.ac.id/257/5/Halaman%20Depan.pdf http://repository.ubb.ac.id/257/8/BAB%20I.pdf http://repository.ubb.ac.id/257/7/BAB%20II.pdf http://repository.ubb.ac.id/257/6/BAB%20III.pdf http://repository.ubb.ac.id/257/4/BAB%20IV.pdf http://repository.ubb.ac.id/257/2/BAB%20V.pdf http://repository.ubb.ac.id/257/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ubb.ac.id/257/1/Lampiran.pdf http://repository.ubb.ac.id/257/ |
Daftar Isi:
- Konsumsi energi listrik di Indonesia, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, dengan semakin meningkatnya kegiatan industri dan jumlah penduduk, maka kebutuhan daya listrik juga semakin besar. Namun, PT. PLN (persero) sebagai salah satu perusahaan listrik Negara, harus memikirkan usaha penghematan biaya operasi, yang 75%nya adalah biaya bahan bakar. Salah satu usaha yang dapat ditempuh PT. PLN (persero) adalah dengan meminimalisir pemakaian total biaya bahan bakar. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pembagian pembebanan ekonomis dalam meminimumkan biaya bahan bakar pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Sektor Keramasan Palembang, dengan metode simulasi analisis pengali la grange yang menggunakan fungsi persamaan bentuk polynomial orde 2. Hasil menunjukkan untuk nilai estimasi beban sebesar 10 - 19 MW, diperoleh hasil beban untuk unit 2 dinyatakan tidak beroperasi, sedangkan untuk unit 1 dinyatakan beroperasi dengan beban meningkat 1 MW. Pembagian pembebanan per unit mulai bekerja bersama-sama pada variasi beban 33 MW – 64 MW. Perolehan total pembebanan minimum pada estimasi beban maksimum sebesar 78 MW dengan pembagian pembebanan unit 1 dan unit 2 sama besar yaitu 39 MW menghasilkan biaya pembebanan senilai Rp. 199.410.135 atau setara dengan US$ 14.950 tiap jam.