Pengamatan Potensi Kutukebul (Bemisia tabaci Genn.) Sebagai Vektor Penyakit Virus pada Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.)
Main Author: | Firli Suryani, (NIM. 2011411020) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubb.ac.id/2560/1/HALAMAN%20DEPAN.pdf http://repository.ubb.ac.id/2560/6/BAB%20I.pdf http://repository.ubb.ac.id/2560/2/BAB%20II.pdf http://repository.ubb.ac.id/2560/3/BAB%20III.pdf http://repository.ubb.ac.id/2560/4/BAB%20IV.pdf http://repository.ubb.ac.id/2560/7/BAB%20V.pdf http://repository.ubb.ac.id/2560/5/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.ubb.ac.id/2560/ |
Daftar Isi:
- Cabai adalah komoditas tanaman hortikultura yang banyak digunakan oleh konsumen, di Indonesia membutuhkan masing-masing 915.988 ton cabai. Penurunan produksi cabai adalah karena adanya hama dan penyakit. Salah satu hama yang menyerang tanaman cabai adalah kutukebul (Bemisia tabaci Genn.). Penelitian dilakukan di kebun percobaan SMK N 1 Kelapa Bangka Barat dari Januari hingga Juli 2018. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 6 ulangan. Ada 24 unit percobaan. Setiap ulangan terdiri dari satu tanaman. Semakin banyaknya populasi kutukebul akan memberikan efek pada kejadian penyakit virus pada tanaman cabai. Transmisi virus yang berhasil dibawa oleh kutukebul dari tanaman cabai ke tanaman cabai yang sehat adalah 83,3% sedangkan tingkat keparahannya 66,9%. Populasi lima kutukebul memberikan keparahan penyakit tertinggi pada tanaman cabai. Terjadinya penyakit virus pada daun akibat serangan kutukebul diketahui dengan adanya ukuran daun lebih kecil, daun kekuningan, daun keriting. Populasi kutukebul yang tinggi menyebabkan tanaman keriting di tengah tanaman dan pucuk.