Daftar Isi:
  • Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan penghasil timah utama di Indonesia. Kegiatan pertambangan timah ini menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Kegiatan ini dapat diantisipasi dengan cara reklamasi lahan dengan menanam berbagai tanaman. Salah satu tanaman yang sekarang ini digunakan untuk reklamasi lahan pasca tambang timah adalah lada. Tanaman lada memiliki kemampuan untuk membentuk simbiosis dengan FMA dan rizobium. Tujuan dari penelitian ini untuk mendata keanekaragaman genus atau spesies FMA pada rizosfer tanaman lada di berbagai umur lahan pasca tambang timah, dan di lahan perkebunan. Metode penelitian yang digunakan yaitu pengambilan sampel tanah dan akar, isolasi, kepadatan spora, pengelompokan spora, pembuatan preparat kering, identifikasi dan pewarnaan akar. Hasil identifikasi dari tiga lahan pasca tambang timah dan kebun yang berbeda-beda terdapat 4 genus FMA, yaitu: Acaulospora, Gigaspora, Glomus, dan Scutellospora. Genus Glomus terdiri dari 9 tipe yaitu: Glomus sp. 1, Glomus sp. 2, Glomus sp. 3, Glomus sp. 4, Glomus sp. 5. Glomus sp. 6, Glomus sp. 7, Glomus sp. 8 dan Glomus sp. 9. Genus Gigaspora terdiri dari 2 tipe yaitu: Gigaspora sp. 1, Gigaspora sp. 2. Sedangkan genus Acaulospora hanya terdiri dari satu tipe yaitu Acaulospora sp. 1. Dan genus Scutellospora hanya terdiri dari satu tipe yaitu Scutellospora sp. 1. Genus spora yang paling mendominasi di semua lokasi penelitian adalah Glomus sp. 3. Nilai persentase kolonisasi akar relatif bervariasi, mulai dari terkolonisasi sedang sampai tinggi.