Daftar Isi:
  • Proses pencucian bijih timah primer di PT Menara Cipta Mulia pada tahap akhir menggunakan metode gravity concentration untuk memisahkan mineral cassiterite dengan mineral pengotornya. Proses pemisahaan tersebut menggunakan alat shaking table dengan 2 tahap pencucian guna meminimalisir terbuangnya mineral berharga (losses). Pada tahap awal pencucian menggunakan alat primary shaking table dan tahap akhir menggunakan secondary shaking table. Penggunaan shaking table di PT MCM belum mempunyai standar baku dalam pengoperasiannya dan masih menggunakan trial dan error. Metode penelitian dengan cara melakukan variasi variabel kemiringan pada alat primary shaking table 4 variasi yaitu 0,95o, 1,27o, 1,59o, 1,91o dan kecepatan air pencuci 3 variasi yaitu 0,6 m/s, 0,9 m/s, 1,2 m/s sedangkan pada alat secondary shaking table 3 variasi kemiringan yaitu 0,64o, 0,95o, 1,27o dan kecepatan air pencuci 3 variasi yaitu 0,6 m/s, 0,9 m/s, 1,2 m/s dengan variasi variabel tersebut didapatkan sample untuk dilakukan uji kadar dan perhitungan recovery. Hasil optimal pada alat primary shaking table yaitu pada kemiringan 1,27 derajat dengan recovery rata- rata 56,43% dan kadar Sn 51,28% dengan kecepatan air yang optimal yaitu 0,9 m/s dengan recovery rata-rata 50,97% dan kadar Sn 52,19%. Sedangkan hasil optimal untuk alat secondary shaking table yaitu pada sudut kemiringan 0,64 derajat dengan recovery rata-rata 40,88% dan kadar 71,64% dengan kecepatan air yang optimal 0,9 m/s dengan recovery rata-rata 32,24% dengan kadar Sn konsentrat 72,18%. Semakin besar nilai sudut kemiringan dan kecepatan air yang digunakan maka semakin kecil pula recovery pencucian bijih timah yang dihasilkan namun semakin kecil nilai recovery menunjukkan semakin tinggi kadar konsentrat yang dihasilkan.