Daftar Isi:
  • Perairan Tuing memiliki kondisi perairan yang relatif baik karena kawasan ini masih alami jauh dari pencemaran sedimentasi pertambangan seperti daerah lain di Pulau Bangka. Manfaat ekosistem terumbu karang sangat besar baik secara langsung maupun tidak langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis struktur komunitas ekosistem terumbu karang di perairan Tuing dan menganilisis indeks mortalitas karang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode Line Intercept Transet yaitu membentang transek garis sepanjang 50 meter sejajar garis pantai mengikuti kontur. Staiun 1 dan 2 berada di karang Tengkalet, Stasiun 3 berada di Batu Kebo, dan Stasiun 4 berada pada Pelabuhan Dalem. Secara berurutan nilai tutupan terumbu karang per Stasiun 1, 2, 3, dan 4 sebesar 19,16%, 43,57%, 49,07%, dan 42,8%. Persentase tutupan karang hidup pada stasiun 1 sebesar 19.2%, stasiun 2 sebesar 49,16%, Stasiun 3 sebesar 43,56%, dan stasiun 4 sebesar 42,8%. Secara berurutan nilai IMK pada Stasiun 1, 2, 3, dan 4 sebesar 0,278, 0,088, 0,118, dan 0,157. IMK terbesar ditemukan pada Stasiun 1 yakni 0,278 dikarenakan pada Stasiun 1 banyak mengalami kerusakan fisik (patahan karang) oleh aktifitas nelayan. Secara keseluruhan setiap stasiun pengamatan untuk nilai tutupan terumbu karang dan persentase tutupan karang hidup tergolong dalam kategori buruk dan sedang.