Karakteristik morfologi dan produksi mutan generasi 1 (M1) aksesi ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) Lokal Bangka hasil iradiasi sinar gamma
Main Author: | Saipul Anwar, (NIM. 2011411055) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubb.ac.id/2271/1/Halaman%20Depan.pdf http://repository.ubb.ac.id/2271/2/BAB%20I.pdf http://repository.ubb.ac.id/2271/3/BAB%20II.pdf http://repository.ubb.ac.id/2271/4/BAB%20III.pdf http://repository.ubb.ac.id/2271/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ubb.ac.id/2271/6/BAB%20V.pdf http://repository.ubb.ac.id/2271/7/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ubb.ac.id/2271/ |
Daftar Isi:
- Produksi ubi kayu di Indonesia mengalami penurunan akibat penurunan luas panen. Upaya peningkatan produksi dapat dilakukan melalui peningkatan keragaman genetik. Induksi mutasi dengan iradiasi sinar gamma dapat meningkatkan keanekaragaman genetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik morfologi, peningkatan produksi, dan dosis iradiasi yang optimal untuk meningkatkan produksi aksesi ubi kayu lokal Bangka. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2017 hingga Juni 2018, di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung. Metode penelitian yang digunakan adalalah Split Plot, dimana main plot 3 perlakuan dan sub plot 2 perlakuan, dan 4 ulangan, sehingga terdapat 24 unit percobaan. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan iradiasi sinar gamma berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun muda, warna batang muda, warna batang tua, dan jumlah cuping. Iradiasi sinar gamma pada aksesi Tiga Bulan meningkatkan produksi umbi, sedangkan pada varietas Malang 6 iradiasi sinar gamma menurunkan produksi umbi. Iradiasi sinar gamma 30 gy mampu meningkatkan jumlah umbi per tanaman, berat umbi serta kadar pati pada aksesi ubi kayu Tiga Bulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah iradiasi sinar gamma memunculkan perubahan karakter morfologi, meningkatkan berat umbi dan kadar pati, dan 30 gy dosis optimal untuk meningkatkan produksi.