Pengaruh variasi tekanan pencetakan terhadap karakteristik briket berbahan kayu senggani dan kulit kayu bakau
Main Author: | Erik Taurik Septian, (NIM. 1011211011) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubb.ac.id/2140/1/Halaman%20Depan.pdf http://repository.ubb.ac.id/2140/2/BAB%20I.pdf http://repository.ubb.ac.id/2140/3/BAB%20II.pdf http://repository.ubb.ac.id/2140/4/BAB%20III.pdf http://repository.ubb.ac.id/2140/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ubb.ac.id/2140/6/BAB%20V.pdf http://repository.ubb.ac.id/2140/7/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ubb.ac.id/2140/ |
Daftar Isi:
- Tanaman Senggani (Melastoma Candidum D. Don) adalah tumbuhan yang tumbuh liar pada tempat yang mendapat sinar matahari yang cukup, seperti di ladang, di semak belukar dan di tepi rawa yang tidak termanfaatkan sama sekali begitu juga dengan banyaknya limbah arang berupa kulit kayu bakau yang banyak terdapat dipengrajin arang desa Pagarawan yang terbuang sia-sia. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan kedua bahan tersebut sebagai bahan bakar alternatif yaitu briket. Sebagai bahan utamanya penelitian ini menggunakan 100% kayu senggani dan 100% arang kulit kayu bakau dengan variasi tekanan 80 Psi, 100 Psi dan 120 Psi. Pengeringan menggunakan oven liik dengan selama 24 jam. Penekanan/pengepresan briket, proses ini dimaksudkan agar adonan briket dengan daya guna dan hasil guna yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kadar air terendah pada perlakuan dengan tekanan 80 Psi berbahan kulit kayu bakau sebesar 13.85%. Nilai kadar abu terendah pada perlakuan dengan tekanan 100 Psi berbahan kayu senggani sebesar 1.62%. Nilai kalor tertinggi terdapat pada perlakuan dengan tekanan 80 Psi berbahan kulit kayu bakau sebesar 5366.35 kal/g. hasil pengujian drop test menunjukkan shatter index briket yang baik, karena tidak hancurnya briket saat dilakukan pengujian setinggi 1.8 m. Hasil briket terbaik didapatkan pada perlakuan 100% arang kayu senggani dengan tekanan 120 Psi mengasilkan kadar abu terendah sebesar 1.62% meski nilai kalornya tidak memenuhi standar.