Pengaruh kemiringan dan ukuran partikel feed terhadap kenaikan kadar konsentrat pencucian bijih timah menggunakan alat shakan (sluice box) skala laboratorium Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Bangka Belitung
Main Author: | Rony Adriansyah, (NIM. 1031011019) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubb.ac.id/201/1/Halaman%20Depan.pdf http://repository.ubb.ac.id/201/2/BAB%20I.pdf http://repository.ubb.ac.id/201/3/BAB%20II.pdf http://repository.ubb.ac.id/201/4/BAB%20III.pdf http://repository.ubb.ac.id/201/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ubb.ac.id/201/6/BAB%20V.pdf http://repository.ubb.ac.id/201/7/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ubb.ac.id/201/8/Lampiran.pdf http://repository.ubb.ac.id/201/ |
Daftar Isi:
- Proses pencucian bijih timah mempunyai peran penting dalam kegiatan produksi pertambangan bijih timah. Pada proses ini dilakukan proses peningkatan kadar bijih timah melalui pemisahan mineral berharga pembawa bijih timah dengan mineral-mineral pengotornya yang dominan. Pemisahan bijih timah dari mineral pengotornya dapat dilakukan dengan penggunaan alat sluice box (shakan), dimana optimalisasi kinerja alat shakan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya kemiringan dan ukuran partikel feed yang digunakan. Percobaan dilakukan sebanyak 8 kali menggunakan pasir timah sebagai umpan melalui variasi kemiringan 3o,4o, dan 5o serta ukuran partikel feed 60 mesh, 80 mesh, dan 200 mesh. Dari hasil percobaan, diperoleh peningkatan kadar Sn tertinggi yaitu 26,61% pada kemiringan 3o dan ukuran partikel feed 60 mesh serta peningkatan kadar Sn terendah yaitu sebesar 15,23% pada kemiringan 4o dan ukuran partikel feed 200 mesh. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan semakin tinggi nilai kemiringan dan semakin halus ukuran partikel feed yang digunakan maka semakin rendah pula peningkatan kadar Sn yang dihasilkan pada konsentrat bijih timah yang dihasilkan.