Perakitan varietas padi beras merah superior melalui introduksi gen tahan rebah dalam upaya mempertahankan produksi tinggi mutan padi beras berah

Main Authors: Eries Dyah Mustikarini, SP., M.Si., -, Kartika, SP., M.Si., -, Gigih Ibnu Prayoga, S.P., M.P., -
Format: Monograph NonPeerReviewed Book Thesis
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Bangka Belitung , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ubb.ac.id/1760/1/laporan_akhir_Dr_ERIES_DYAH_MUSTIKARINI_S_P__M_Si.pdf
http://repository.ubb.ac.id/1760/
Daftar Isi:
  • Padi beras merah memiliki niai gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras putih. Namun padi beras merah lokal dan hasil pemulian mengalami ketidakstabilan produksi karena tidak tahan rebah. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan merakit dan melepaskan varietas yang memiliki sifat produksi tinggi,toleran kekeringan dan tahan rebah. Sifat ketahanan rebah harus dimiliki oleh tanaman padi agar produktivitas tanaman dapat diperaankan. Penelitian ini bertujuan memperoleh galur harapan padi yang memiliki karakter produksi tinggi, toleran kekeringan, umur genjah, dan tahan rebah. Penelitian dibagi dalam 4 jenis kegiatan utama yaitu (1) Seleksi tetua tahan rebah, (2) Screening tetua persilangan dengan marka SSR, (3) persilangan mutan unggul dengan varietas padi tahan rebah dan (4) Selfing generasi F1 untuk bahan seleksi dengan menggunakan markah molekuler SSR. Hasil penelitian didapatkan Seleksi tetua tahan rebah didapatkan padi varietas Banyuasin memiliki ketahanan rebah dengan tingkat kerebahan lebih kecil dari 20% dan batang kuat dengan skala 1. Hasil skrining marka DNA diperoleh hasil bahwa varietas Inpago 8 terdeteksi memiliki gen sd-1. Persilangan antara padi beras merah dengan padi tahan rebah didapatkan 404 kombinasi persilangan. Tanaman F1 yang mampu tumbuh adalah sebanyak 58 tanaman dan 35 tanaman telah menghasilkan biji F2 yang siap dilakukan seleksi lanjutan sehingga bisa dilepas sebagai varietas.