Uji efektivitas anti malaria tumbuhan obat yang digunakan oleh Suku Lom dan Suku Sawang
Main Authors: | Henny Helmi, S.Si., M.Si., -, Budi Afriyansyah, S.Si., M.Si., - |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book Thesis |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Bangka Belitung
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubb.ac.id/1726/1/laporan_akhir_HENNY_HELMI_S_Si__M_Si.pdf http://repository.ubb.ac.id/1726/ |
Daftar Isi:
- Sebagai pulau yang endemik malaria, masyarakat asli/ suku yang mendiami atau telah sejak lama berada pada di pulau Bangka dan Belitung yaitu suku Lom dan suku Sawang menggunakan berbagai tumbuhan obat untuk mengobati malari, antara lain daun kesembung laut/benak/kumak (Scaevola taccada (Gaertn Roxb) sedangkan suku Lom menggunakan akar kebentak (Wikstroemia androsaemofolia), dan akar medang mencena Dapniphyllum laurinum (Benth) Ballon. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektifitas senyawa antimalaria yang terdapat pada daun tumbuhan kesembung laut, akar kebentak, dan akar medang mencena. Metode yang digunakan yaitu metode uji konsentrasi penghambatan P. falcifarum secara invitro dengan menggunakan plate well dan pengamatan mikroskopik dengan menggunakan pewarna Giemsa. Persentase parasitemia dan penghambatan pertumbuhan parasit dihitung dengan cara menghitung jumlah eritrosit yang terinfeksi setiap 1000 eritrosit. Analisis data hasil uji antimalaria masing-masing perlakuan diolah menggunakan analisis probit program SPSS seri 16.0 untuk menentukan IC50. Hasil penelitian menunjukkan ekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol secara maserasi terhadap daun tumbuhan kesembung, akar medang mencena, dan akar kebentak menghasilkan rendemen masing-masing 7.85%, 4.97%, dan 4.64%. Hasil uji fitokimia secara kualitatif dengan metode kolorimetrik menunjukkan bahwa daun tumbuhan kesembung memiliki senyawa fenol, tanin, dan triterpenoid, akar medang memiliki senyawa alkaloid, saponin, dan triterpenoid, akar kebentak hanya mengandung senyawa triterpenoid. Uji antimalaria ketiga ekstrak tumbuhan tersebut terhadap Plasmodium falcifarum yang dilakukan secara invitro menunjukkan nilai konsentrasi hambat 50% (IC50) terendah terdapat pada ekstrak kasar etanol akar kebentak 0.485 μg/mL sementara IC of ekstrak etanol daun kesembung dan akar medang adalah 44.352 μg/mL dan 1486.678 μg/mL