Daftar Isi:
  • PT Timah Tbk dalam proses penyemprotan material pada stockpile menggunakan dua monitor untuk menghasilkan slurry yang dialiri melalui launder, kemudian menuju instalasi pencucian untuk mendapatkan bijih timah. Jumlah material yang disemprot oleh monitor pada stockpile belum diketahui jumlahnya dan slurry yang mengalir pada launder mengalami pengendapan dimana rasio perbandingan material solid dengan slurry tidak sesuai dengan standar operasional perusahaan yaitu 1:10. Berdasarkan kondisi tersebut, maka kajian teknis stockpile perlu dilakukan agar material yang disemprot diketahui jumlahnya berdasarkan slurry yang dihasilkan. Data-data yang diperlukan dalam mengkaji secara teknis pompa tanah adalah geometri hopper stockpile, geometri aktual stockpile, total debit monitor, kapasitas daya pompa semprot, dimensi store bak, volume slurry pada launder, kecepatan dan ketinggian aliran slurry, sampel material dan slurry, berat dan kadar air material serta slurry. Berdasarkan pengamatan dan perhitungan di lapangan diketahui bahwa pengukuran terhadap hopper didapatkan volume yang bisa ditampung sesuai dengan kapasitasnya adalah 317.54 m3, sedangkan perolehan pengukuran manual volume aktual material stockpile adalah 2936,86m3. jika dibandingkan dengan perolehan pada software yaitu 3117,82 m3, maka kedua pengukuran tersebut tidak mengalami perbedaan yang signifikan. Jumlah slurry yang dihasilkan adalah 632297,97 m3/bulan, dengan kecepatan aliran sebesar 1,28 m3/s. Debit air yang dihasilkan oleh kedua nozzle monitor adalah 430,22 m3/jam dan perhitungan aktual debit air pada slurry adalah 716,11 m3/jam dengan hasil Perbandingan material solid dengan slurry rata-rata pada keseluruhan store bak sebesar 4:10. Berdasarkan jumlah volume slurry dalam satu bulan, maka dibutuhkan material stockpile 252919,188 m3/bulan.