Daftar Isi:
  • Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah salah satu wilayah yang penduduknya berasal dari masyarakat berbagai etnik. Etnik Mapur yang dikenal juga dengan sebutan etnik Lom diduga sebagai etnik tertua yang ada di Pulau Bangka. Keberadaan masyarakat etnik Lom yang masih beragama adat sudah semakin sedikit. Etnik Lom mempunyai pengetahuan yang baik mengenai pengelolaan keanekaragaman sumberdaya alam dan lingkungan sekitarnya. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian mengenai keragaman alat dan kearifan lokal berburu etnik Lom dengan menggunakan metode wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etnik Lom memiliki pengetahuan tentang 12 alat berburu. Alat berburu tersebut antara lain lain lapun, siding, betok, kandang, kuangkat, perangkep bentas, perangkep umpan, perpet, bubek, nangok, pejato, dan tajur. Lapun, siding, nangok, dan tajur masih digunakan untuk berburu sampai sekarang. Selain alat berburu tradisional, etknik Lom juga menggunakan alat berburu modern seperti senapan angin jenis pompa dan gas. Setiap alat berburu memiliki konstruksi dan metode pengoperasiannya masing-masing. Hewan yang diburu ialah Tragulus sp., Cervus sp., Lariscus sp., Cynogale sp., Macaca sp., Sus barbatus oi, Channa sp., Puntius sp., Macrobrachium sp., dan Cuora sp. Penggunaan senapan untuk memburu menyebabkan masyarakat etnik Lom tidak lagi menggunakan alat berburu tradisional ketika berburu. Hal ini dikarenakan penggunaan senapan yang lebih mudah. Kearifan lokal yang dimiliki oleh etnik Lom ialah mereka tidak berburu di hutan adat, tidak berburu secara berlebihan, dan masyarakat etnik Lom memiliki beberapa pantangan saat berburu.