Analisis keberhasilan revegetasi lahan pasca tambang timah di Bangka Tengah
Main Author: | Yudi Wahyono, (NIM. 2031211034) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubb.ac.id/1491/1/HALAMAN%20DEPAN.pdf http://repository.ubb.ac.id/1491/2/BAB%20I.pdf http://repository.ubb.ac.id/1491/3/BAB%20II.pdf http://repository.ubb.ac.id/1491/4/BAB%20III.pdf http://repository.ubb.ac.id/1491/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ubb.ac.id/1491/6/PENUTUP.pdf http://repository.ubb.ac.id/1491/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.ubb.ac.id/1491/ |
Daftar Isi:
- Pulau Bangka merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia. Bagaimanapun, penambangan timah memiliki dampak negatif seperti rusaknya bentang alam, perubahan sifat fisika dan kimia tanah dan berkurangnya satwa liar serta tumbuhan. Upaya revegetasi lahan dilakukan dengan meningkatkan tutupan tanah yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi stabilitas, infiltrasi dan siklus nutrisi tanah agar tidak rawan erosi, meningkatkan kesuburan tanah dan pemulihan bentang alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur keberhasilan revegetasi lahan di Air Parit Lama (Air PL), Bangka Tengah. Tingkat keberhasilan revegetasi dicerminkan oleh indeks stabilitas, indeks infiltrasi dan indeks siklus nutrisi menggunakan metode Landscape Function Analysis (LFA), CSIRO Australia. Penelitian ini dilakukan di tiga jenis lahan, yaitu lahan pasca tambang timah berumur 8 tahun yang belum direklamasi, lahan reklamasi berumur 6 tahun dan hutan sekunder sebagai acuan. Hasil LFA menunjukkan indeks stabilitas, indeks infiltrasi dan indeks siklus nutrisi di lahan yang belum direklamasi masing-masing 37,2%, 33,6% dan 10,1 %, di lahan reklamasi masing-masing 40,4%, 33,7% dan 12,2% dan di hutan sekunder masing-masing 70,2%, 59,2% dan 57 %. Hasil analisis statistik ketiga indeks di lahan reklamasi tersebut tidak berbeda nyata dengan lahan yang belum direklamasi dan berbeda nyata dengan hutan sekunder. Hal ini menunjukkan bahwa indeks stabilitas, indeks infiltrasi dan indeks siklus nutrisi di lahan reklamasi tergolong rendah. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat keberhasilan revegetasi di lahan Air PL masih rendah.