Kajian pemanfaatan sumberdaya kulong air kerasak Kecamatan Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah sebagai sumber air baku
Main Author: | Winda Pranajaya, (NIM. 1041111049) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubb.ac.id/1485/1/BAB%20I.pdf http://repository.ubb.ac.id/1485/2/HALAMAN%20DEPAN.pdf http://repository.ubb.ac.id/1485/3/BAB%20III.pdf http://repository.ubb.ac.id/1485/4/BAB%20II.pdf http://repository.ubb.ac.id/1485/6/BAB%20IV.pdf http://repository.ubb.ac.id/1485/5/PENUTUP.pdf http://repository.ubb.ac.id/1485/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.ubb.ac.id/1485/ |
Daftar Isi:
- Air kulong adalah salah satu sumber air baku yang ada di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Setiap aktivitas masyarakat yang berhubungan dengan air di Propinsi ini, menggunakan air kulong sebagai sumber bahan baku air bersih. Kulong Air Kerasak Kecamatan Pangkalan Baru merupakan kulong yang selama ini digunakan masyarakat sekitar untuk kegiatan mandi dan mencuci. Untuk itu perlu dilakukan kajian apakah air Kulong Air Kerasak dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku dari segi kualitas dan kuantitas. Analisis kualitas air dilakukan di Laboratorium milik Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung. Sedangkan analisis ketersediaan air kulong dengan menggunakan model NRECA berupa estimasi aliran air yang masuk ke dalam kulong selama 10 tahun (2005-2014). Hasil penelitian menunjukan kualitas air Kulong Air Kerasak tergolong kelas I. Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, Mutu Air kelas I yang peruntukannya dapat digunakan untuk air minum atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. Sedangkan dari hasil penelitian ketersediaan menunjukkan total debit rerata yang masuk ke kulong sebesar 0,785 MCM, debit maksimum terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar 0,122 MCM, dan debit minimum terjadi pada bulan September yaitu sebesar 0,020 MCM.