Daftar Isi:
  • Bahan pengisi (filler) dalam campuran aspal beton adalah bahan yang lolos saringan no.200 (0,075 mm) yang berfungsi untuk meningkatkan stabilitas dan mengurangi rongga udara dalam campuran lapisan perkerasan. Filler yang sering digunakan yaitu abu batu, kapur padam, semen portland (portland cement), debu dolomite, abu terbang, debu tanur tinggi pembuat semen atau bahan mineral tidak plastis lainnya. Selama ini tempurung biji karet belum banyak dimanfaatkan oleh kebanyakan orang, data dari Direktorat Jendral Perkebunan Indonesia tahun 2015 mencatat luas perkebunan karet di Bangka Belitung seluas 37.007 ha dengan menghasilkan tempurung biji karet sebanyak 3000-450.00 butir/ha/tahun. Dalam penelitian ini tempurung biji karet yang tadinya belum maskimal dimanfaatkan namun dimanfaatkan sebagai filler dalam perkerasan aspal khususnya perkerasan HRS-WC. Dari hasil penelitian mengenai karakteristik marshall dengan menggunakan abu tempurung biji karet sebagai filler dengan kadar filler 0% didapat KAO (Kadar Aspal Optimum) sebesar 6,5%, kadar filler 50% didapat KAO (Kadar Aspal Optimum) sebesar 6,25%, serta kadar filler 100% didapat KAO (Kadar Aspal Optimum) sebesar 6,5%, mampu memberikan kinerja yang cukup baik dari nilai karakteristik marshall. Penggunaan filler dari abu tempurung biji mempunyai nilai stabilitas yang lebih kecil dari filler (semen), namun masih dalam ambang memenuhi nilai spesifikasi yang telah ditetapkan yaitu sebesar 800 kg. Secara keseluruhan abu tempurung biji karet bisa dimanfaatkan sebagai bahan pegganti alternatif filler dalam perkerasan aspal.