Analisis kinerja pendapatan asli daerah terhadap kinerja keuangan daerah pada pemerintahan daerah Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012-2016
Main Author: | Rosidah, (NIM. 3021411100) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubb.ac.id/1336/1/PENDAHULUAN.pdf http://repository.ubb.ac.id/1336/2/BAB%20I.pdf http://repository.ubb.ac.id/1336/3/BAB%20II.pdf http://repository.ubb.ac.id/1336/4/BAB%20III.pdf http://repository.ubb.ac.id/1336/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ubb.ac.id/1336/6/BAB%20V.pdf http://repository.ubb.ac.id/1336/ |
Daftar Isi:
- Pendapatan Asli Daerah merupakan penerimaan dari pungutan pajak daerah, retribusi daerah, hasil kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan yang sah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi bagaimana kemampuan Pendapatan Asli daerah (PAD) terhadap kinerja keuangan daerah Kabupaten Bangka Selatan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif, yang digunakan untuk mengukur kinerja PAD terhadap kinerja keuangan daearah dengan menggunakan metode penelitian analisis rasio kemandirian keuangan daerah, analisis rasio efektivitas Pendapatan Asli Daerah, analisis rasio ketergantungan keuangan daerah dan analisis rasio derajat desentralisasi. Data analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder diperoleh dari BAKUDA Kabupaten Bangka Selatan selama periode 2012-2016. Berdasarkan pengolahan data, maka diperoleh hasil yaitu bahwa rasio kemandirian keuangan daerah pada tahun 2012-2015 memiliki rata-rata rasio sebesar 5,08% yang berada pada interval 0%-25% yang memiliki pola hubungan instruktif yang bearti peran pemerintah pusat terhadap PAD Kabupaten Bangka Selatan lebih dominan dari pada kemandirian daerah. Berdasarkan rasio efektivitas pada tahun 2012 sebesar 104%, 2014 143% dan 2015 sebesar 102% sangat efektif, sedangkan tahun 2013 sebesar 85% kurang efektif dan pada tahun2016 sebesar 75% tidak efektif. Hasil rasio ketergantungan daerah pada tahun2012-2016 memiliki rata-rata sebesar 89,096% berada di interval >50,00, angka ini menunjukan bahwa ketergantungan keuangan daerah terhadap penerimaan pendapatan dari pemerintah pusat/provinsi sangat tinggi. Hasil rasio derajat desentralisasi memiliki rata-rata sebesar 4,2% berada di interval 0,00-10,00 dengan derajat desentralisasi sangat kurang.