HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN AGRESIVITAS REMAJA

Main Author: Alwi, Said
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Faculty of Tarbiyah and Teacher Training of State Islamic Institute of Lhokseumawe , 2019
Online Access: https://ejurnal.iainlhokseumawe.ac.id/index.php/itqan/article/view/517
https://ejurnal.iainlhokseumawe.ac.id/index.php/itqan/article/view/517/350
Daftar Isi:
  • Acts of violence whether individual, group, gang or mass may already be daily news in various mass media. Acts of violence can occur anywhere, such as on the streets, in schools, public places and even in housing complexes. Fights between students often involve a number of teenagers to attack each other for unclear reasons. This is then manifested in aggressive behavior. One of the factors that influence the emergence of aggressive behavior is emotion. Teenagers are one of the individual components in a community that is loaded with emotional upheaval. In the general phase of 12-22 years, teenagers generally have considerable emotions and have the potential to cause excessive aggressiveness. Excessive aggressiveness is an indication of the lack of proportional and effective management of emotions. Teen aggression is related to aspects of emotional processing. the better the level of emotional intelligence of students, the lower the tendency to behave in aggression. Conversely, if emotional intelligence is bad, then the tendency to behave in aggression will be high.
  • Aksi-aksi kekerasan baik individual, kelompok, geng maupun massal mungkin sudah merupakan berita harian di berbagai media massa. Aksi-aksi kekerasan dapat terjadi dimana saja, seperti di jalan-jalan, di sekolah, tempat umum dan bahkan di kompleks-kompleks perumahan. Tindakan-tindakan perkelahian antar pelajar sering melibatkan sejumlah remaja untuk saling menyerang satu sama lain dengan alasan yang tidak jelas. Hal ini kemudian dimanifestasikan dalam perilaku agresif. Salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya perilaku agresif adalah emosi. Remaja merupakan salah satu komponen individu dalam komunitas masyarakat yang sarat dengan pergolakan emosi. Pada fase umun yakni 12-22 tahun, umumnya remaja memiliki emosi yang cukup besar dan berpotensi menimbulkan agresivitas yang berlebihan. Agresivitas yang berlebihan merupakan indikasi kurang terkelolanya emosi secara proporsional dan efektif. Agresi remaja berhubungan dengan aspek pengolahan emosionalnya. semakin baik taraf kecerdasan emosi siswa, semakin rendah kecenderungan berperilaku agresi. Sebaliknya bila kecerdasan emosi buruk, maka kecenderungan berperilaku agresi akan tinggi.