PENGARUH PERLAKUAN HIDRASI-DEHIDRASI TERHADAP BERBAGAI TINGKAT KEMUNDURAN PERKECAMBAHAN BENIH DAMAR (Agathis loranthifolia F. Salisb) DAN MAHONI (Swietenia macrophylla King)

Main Authors: Zanzibar, M., Mokodompit, Safrudin
Other Authors: Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hutan
Format: Article info eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan , 2007
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/511
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/511/495
Daftar Isi:
  • Kemunduran benih tidak dapat dihentikan tetapi hanya dapat dihambat.Salah satu cara menghambat kemunduran benih adalah perlakuan hidrasi-dehidrasi (priming).Prinsip priming adalah mengaktifkan sumber daya internal dan sumber daya eksternal dalam memaksimumkan pertumbuhan kecambah melalui laju pengaturan penyerapan air oleh embrio.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh priming sebagai perlakuan invigorasi terhadap kemampuan perkecambahan beberapa tingkat kemunduran benih pada jenis damar dan mahoni.Penelitian ini dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap faktorial,faktor utama adalah pengusangan/tingkat kemunduran (A) dan priming (B).Pengusangan benih dilakukan dengan memberikan uap etanol selama 5 menit,kemudian dengan udara panas selama 10 menit.Taraf pengusangan adalah 0,16 dan 18 kali,sedangkan taraf priming adalah PEG – 5 bar,PEG – 10 bar,KNO3 – 5 bar,KNO3 – 10 bar,abu dapur dan serbuk gergaji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa osmokonditioning benih segar pada jenis damar berpengaruh buruk terhadap perkecambahan,namun berpengaruh baik pada benih yang telah mengalami kemunduran.Priming yang tepat pada benih ini menggunakan PEG – 5 bar,juga dapat menggunakan KNO3 – 5 bar,dilakukan setelah benih mengalami penyimpanan yaitu sesaat sebelum penaburan. Perlakuan PEG – 5 bar pada jenis mahoni mampu meningkatkan kapasitas perkecambahan pada semua tingkat kemunduran (perlakuan terbaik),yaitu dilakukan sebelum penanaman atau sebelum penyimpanan.Terdapat kecenderungan peningkatan perkecambahan pada penggunaan osmotikum tekanan tinggi (< – 5 bar).Penggunaan abu dapur dan serbuk gergaji (< 600 μm) sebagai perlakuan matrikonditioning, khususnya pada benih mahoni berpengaruh negatif terhadap perkecambahan.