KETEGUHAN LENTUR STATIS SAMBUNGAN JARI PADA BEBERAPAJENIS KAYU HUTAN TANAMAN
Main Author: | Rachman, Osly |
---|---|
Other Authors: | Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan |
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1377 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1377/1251 |
ctrlnum |
--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1377 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">KETEGUHAN LENTUR STATIS SAMBUNGAN JARI PADA BEBERAPAJENIS KAYU HUTAN TANAMAN</title><creator>Rachman, Osly</creator><creator>Hadjib, Nurwati</creator><subject lang="id-ID">Sambungan jari; kekuatan; efisiensi sambungan</subject><description lang="id-ID">Penelitian kayu sambung jari pada kayu gmelina, mangium, man.ii, karet dan sengon dari hutan tanaman menunjukkan bahwa kerapatan kayu sangat mempengaruhi keteguhan rekat lentur statik serta efisiensi sambungan papan sambung jari. MOE dan MOR meningkat dengan kenaikan kerapatan kayu dan mencapai maksimum pada kerapatan 0,456. Efisiensi sambungan jari mencapai maksimum pada kerapatan 0,380, yaitu 86%. Walaupun hanya sengon yang dapat mencapai maksimum, namun semua kayu yang diteliti memenuhi standar untuk efisiensi sambungan. Kayu sengon dan karet dapat dimanfaatkan untuk keperluan non struktural, sedangkan gmelina, mangium dan man.ii dapat dimanfaatkan untuk konstruksi. Kerapatan kayu dapat menjadi penduga terbaik keteguhan rekat (R2=0,72). Keteguhan rekat dapat digunakan sebagai penduga terbaik efisiensi sambungan (R2=0,85). Nilai MOR dapat diduga dari nilai MOE-nya, karena 79,4% dari nilai MOR kayu sambungjari yang diteliti dipengaruhi oleh nilai MOE-nya</description><publisher lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan</publisher><contributor lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan</contributor><date>2009-12-01</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><type>Other:</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1377</identifier><identifier>10.20886/jphh.2010.28.4.252 - 360</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 28, No 4 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan; 252 - 360</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 28, No 4 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan; 252 - 360</source><source>2442-8957</source><source>0216-4329</source><language>ind</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1377/1251</relation><rights lang="id-ID">##submission.copyrightStatement##</rights><rights lang="id-ID">http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1377</recordID></dc>
|
language |
ind |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other Journal:eJournal |
author |
Rachman, Osly |
author2 |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan |
title |
KETEGUHAN LENTUR STATIS SAMBUNGAN JARI PADA BEBERAPAJENIS KAYU HUTAN TANAMAN |
publisher |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan |
topic |
Sambungan jari; kekuatan; efisiensi sambungan |
url |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1377 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1377/1251 |
contents |
Penelitian kayu sambung jari pada kayu gmelina, mangium, man.ii, karet dan sengon dari hutan tanaman menunjukkan bahwa kerapatan kayu sangat mempengaruhi keteguhan rekat lentur statik serta efisiensi sambungan papan sambung jari. MOE dan MOR meningkat dengan kenaikan kerapatan kayu dan mencapai maksimum pada kerapatan 0,456. Efisiensi sambungan jari mencapai maksimum pada kerapatan 0,380, yaitu 86%. Walaupun hanya sengon yang dapat mencapai maksimum, namun semua kayu yang diteliti memenuhi standar untuk efisiensi sambungan. Kayu sengon dan karet dapat dimanfaatkan untuk keperluan non struktural, sedangkan gmelina, mangium dan man.ii dapat dimanfaatkan untuk konstruksi. Kerapatan kayu dapat menjadi penduga terbaik keteguhan rekat (R2=0,72). Keteguhan rekat dapat digunakan sebagai penduga terbaik efisiensi sambungan (R2=0,85). Nilai MOR dapat diduga dari nilai MOE-nya, karena 79,4% dari nilai MOR kayu sambungjari yang diteliti dipengaruhi oleh nilai MOE-nya |
id |
IOS513.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1377 |
institution |
Badan Litbang Kehutanan |
institution_id |
104 |
institution_type |
library:special library |
library |
Perpustakaan Badan Litbang Kehutanan |
library_id |
15 |
collection |
Jurnal Penelitian Hasil Hutan |
repository_id |
513 |
subject_area |
Biologi |
city |
JAKARTA SELATAN |
province |
DKI JAKARTA |
repoId |
IOS513 |
first_indexed |
2016-09-25T11:08:41Z |
last_indexed |
2016-09-25T11:08:41Z |
recordtype |
dc |
merged_child_boolean |
1 |
_version_ |
1546676200803401728 |
score |
17.538404 |