Makna dan gaya bahasa Pantang larang masyarakat desa sekanah kecamatan lingga utara kabupaten lingga
Main Author: | Afriyansah, Rian |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Umrah
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.umrah.ac.id/667/1/E-Jurnal.doc http://repository.umrah.ac.id/667/ |
Daftar Isi:
- Abstrak Afriyansah, Makna dan Gaya Bahasa Pantang Larang Masyarakat Desa Sekanah, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga. Skripsi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna tersirat dan tersurat serta gaya bahasa pertentangan hiperbola yang terdapat dalam pantang larang masyarakat Desa Sekanah, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, berbentuk penelitian kualitatif. Metode deskriptif yaitu menggambarkan hal yang menjadi masalah, menganalisis, dan menafsirkan data yang ada mulai dari pengumpulan data, penyusunan data sekaligus menginterprestasikan data tersebut. Data penelitian ini dikumpulkan dari beberapa sumber, yaitu informan, tempat dan lain-lain. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi langsung dan teknik pustaka. Untuk menganalisis data peneliti menggunakan teknik analisis. Berdasarkan penelitian ini, dapat ditarik simpulan, makna tersurat dalam pantang larang identik dengan perintah langsung atau larangan langsung untuk tidak melakukan sesuatu yang dilarang. Makna tersirat dalam pantang larang masyarkat Desa Sekanah, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga merupakan makna yang sebenarnya atau makna yang hakiki. Data yang diperoleh dari 10 orang informan terdapat 100 pantang larang. Keseluruhan pantang larang memiliki gaya bahasa pertentangan hiperbola. Kata kunci : Makna, Gaya Bahasa, Pantang Larang.