STRATEGI PENGENDALIAN BANJIR DI KAWASAN PERMUKIMAN PADAT

Main Authors: Kustamar, Kustamar, Hargono, Edi, Subakti, Bagus
Format: Article info eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Islam Sumatera Utara , 2018
Online Access: https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/but/article/view/793
https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/but/article/view/793/690
Daftar Isi:
  • Perubahan penggunaan lahan dari sawah irigasi menjadi kawasan permukiman terus berlangsung. Berkurangnya luas kawasan terbuka mengurangi kapasitas resapan air hujan, sehingga debit air limpasan permukaan semakin meningkat pula. Pada umumnya perubahan fungsi kawasan tersebut tidak disertai dengan menataan saluran air serta koreksi terhadap elevasi dan kemiringan dasar saluran, terkait dengan perubahan fungsi dari saluran irigasi menjadi saluran drainase. Dampak dari kemiringan dasar saluran yang tidak dikoreksi ialah terjadinya sedimentasi dan penumpukan sampah. Sedangkan dampak dari elevasi dasar saluran yang tidak dikoreksi ialah sulitnya air hujan di badan jalan masuk ke dalam saluran. Seiring dengan pembangunan perumahan, saluran drainase dalam kawasan permukiman mayoritas dibuat dengan konstruksi dinding dan tutup saluran yang permanen. Hal ini menjadi pemicu timbulnya banjir di kawasan permukiman yang sulit diatasi. Dengan demikian maka pengendalian banjir hanya dapat dilakukan dengan pembersihan sedimen serta sampah, dan pengurangan beban debit air (limpasan permukaan) yang harus dialirkan. Konsep pemecahan masalah disusun menjadi tiga model strategi, yaitu: a). Strategi Pengendalian Sedimen; b). Strategi Pengendalian sampah; c). Strategi Pengurangan Debit Limpasan Permukaan. Uji penerapan strategi dilakukan di Kawasan RW 05 Kelurahan pandanwangi Kota Malang. Hasil pengamatan dan analisa menunjukkan bahwa lokasi yang paling rawan banjir ialah saluran paling hilir, yaitu di jalan Raya Simpang Sulfat Utara, antara Gang VII hingga Gang IX. Terdapat dua penyebab timbulnya banjir, yaitu: saluran hanya dapat menampung 75% banjir debit dengan kala ulang 5 tahun. Pengamatan di lapangan menunjukkan hasil yang sama, yaitu setiap hujan deras elevasi muka air hampir mendekati ketinggian maksimal. Banjir yang terjadi setiap tahun lebih sering dipicu adanya sumbatan sampah di saluran yang didesain ditutup karena bagian atasnya digunakan sebagai sarana pejalan kaki. Uji kesesuaian ke 3 strategi mendapatkan hasil sebagai berikut:1). Strategi Pengendalian sedimen dengan pembersihan saluran sangat mudah dipahami masyarakat, biaya yang diperlukan relative rendah sehingga cukup efektif; 2).Strategi Pengendalian sampah dengan pemasangan saringan di setiap perbatasan wilayah administrasi Rukun Tetangga (RT) sulit dipahami masyarakat, walaupun dengan biaya murah namun beresiko tinggi sehingga kurang mendapat dukungan masyarakat; 3).Strategi Pengurangan Debit Limpasan Permukaan dengan pembuatan sumur resapan komunal mudah dipahami masyarakat, namun memerlukan biaya yang cukup tinggi.