Teknologi dan perkembangan Agribisnis cabai di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo
Main Author: | ., Nurdin; Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo |
---|---|
Other Authors: | Badan Litbang Pertanian |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jppp/article/view/3447 http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jppp/article/view/3447/2921 |
ctrlnum |
article-3447 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">Teknologi dan perkembangan Agribisnis cabai di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo</title><creator>., Nurdin; Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo</creator><subject lang="en-US">Cabai; teknologi; agribisnis; Gorontalo</subject><description lang="en-US">Cabai merupakan komoditas unggulan Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo yang dicanangkan pemerintahdaerah melalui program Gemar Malita. Pembangunan agribisnis cabai di kabupaten ini masih pada tahap subsistemon farm, tetapi pengembangannya mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif. Secara finansial,pengembangan cabai lebih menguntungkan dan mempunyai daya saing yang lebih tinggi dibanding jagung dan padidengan nilai R/C dan B/C cabai masing-masing 2,15 dan 1,87, lebih tinggi daripada dua komoditas unggulan tersebut.Selain itu, cabai merupakan komoditas basis di Kecamatan Tilamuta, Botumoito, Wonosari, dan PaguyamanPantai. Cabai umumnya dibudidayakan pada tanah Inceptisol, Alfisol, Mollisol, dan Entisol. Namun, lahan iniumumnya telah digunakan untuk komoditas lain atau dikonversi ke penggunaan nonpertanian. Iklim yang keringdan kesuburan tanah yang rendah sampai sedang merupakan faktor pembatas dalam pengembangan cabai di daerahini. Upaya dan strategi yang dapat ditempuh meliputi konservasi tanah dan air, intensifikasi dan diversifikasitanaman, pembinaan kearifan lokal, penyuluhan dan pemberian insentif, serta pemberdayaan kelembagaan perdesaandan penyuluhan. Hal penting lain yang perlu dilakukan adalah mengembangkan kemitraan dengan pihak swastamelalui pola inti-plasma, contract farming, subkontrak, dagang umum, keagenan, dan kerja sama operasionalagribisnis.</description><publisher lang="en-US">Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian</publisher><contributor lang="en-US">Badan Litbang Pertanian</contributor><date>2016-05-31</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jppp/article/view/3447</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian; Vol 30, No 2 (2011): Juni 2011; 55-65</source><source>0216-4418</source><language>eng</language><relation>http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jppp/article/view/3447/2921</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2016 Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian</rights><recordID>article-3447</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other File:application/pdf File Journal:eJournal |
author |
., Nurdin; Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo |
author2 |
Badan Litbang Pertanian |
title |
Teknologi dan perkembangan Agribisnis cabai di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo |
publisher |
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian |
publishDate |
2016 |
topic |
Cabai teknologi agribisnis Gorontalo |
url |
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jppp/article/view/3447 http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jppp/article/view/3447/2921 |
contents |
Cabai merupakan komoditas unggulan Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo yang dicanangkan pemerintahdaerah melalui program Gemar Malita. Pembangunan agribisnis cabai di kabupaten ini masih pada tahap subsistemon farm, tetapi pengembangannya mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif. Secara finansial,pengembangan cabai lebih menguntungkan dan mempunyai daya saing yang lebih tinggi dibanding jagung dan padidengan nilai R/C dan B/C cabai masing-masing 2,15 dan 1,87, lebih tinggi daripada dua komoditas unggulan tersebut.Selain itu, cabai merupakan komoditas basis di Kecamatan Tilamuta, Botumoito, Wonosari, dan PaguyamanPantai. Cabai umumnya dibudidayakan pada tanah Inceptisol, Alfisol, Mollisol, dan Entisol. Namun, lahan iniumumnya telah digunakan untuk komoditas lain atau dikonversi ke penggunaan nonpertanian. Iklim yang keringdan kesuburan tanah yang rendah sampai sedang merupakan faktor pembatas dalam pengembangan cabai di daerahini. Upaya dan strategi yang dapat ditempuh meliputi konservasi tanah dan air, intensifikasi dan diversifikasitanaman, pembinaan kearifan lokal, penyuluhan dan pemberian insentif, serta pemberdayaan kelembagaan perdesaandan penyuluhan. Hal penting lain yang perlu dilakukan adalah mengembangkan kemitraan dengan pihak swastamelalui pola inti-plasma, contract farming, subkontrak, dagang umum, keagenan, dan kerja sama operasionalagribisnis. |
id |
IOS511.article-3447 |
institution |
Kementrian Pertanian |
institution_id |
72 |
institution_type |
library:special library |
library |
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian |
library_id |
17 |
collection |
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian |
repository_id |
511 |
subject_area |
Agriculture, Biological Sciences & Forestry Decision Sciences, Operations Research & Management |
city |
BOGOR |
province |
JAWA BARAT |
repoId |
IOS511 |
first_indexed |
2016-09-24T00:24:17Z |
last_indexed |
2016-09-24T00:24:17Z |
recordtype |
dc |
merged_child_boolean |
1 |
_version_ |
1800763103700320256 |
score |
17.13294 |