POTENSI TERNAK KERBAU SEBAGAI PENGHASIL DAGING NASIONAL

Main Author: Matondang, Rasali Hakim; Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Jalan Raya Pajajaran Kav E-59, Bogor 16151
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian , 2014
Subjects:
Online Access: http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jppp/article/view/2093
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jppp/article/view/2093/1823
ctrlnum article-2093
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">POTENSI TERNAK KERBAU SEBAGAI PENGHASIL DAGING NASIONAL</title><creator>Matondang, Rasali Hakim; Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Jalan Raya Pajajaran Kav E-59, Bogor 16151</creator><subject lang="en-US"/><subject lang="en-US">Kerbau; ternak penghasil daging; dinamika populasi; produktivitas</subject><description lang="en-US">Populasi ternak kerbau di Indonesia mencapai 1.378 juta ekor yang menyebar hampir di seluruh provinsi. Perkembangan populasi kerbau dalam lima tahun terakhir berfluktuasi. Pada tahun 2011 populasinya menurun 34,73% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun pada tahun 2009, 2010, dan 2012 populasinya meningkat masing-masing 0,11%, 3,45%, dan 5,60%. Tulisan ini menginformasikan potensi kerbau sebagai salah satu sumber daging. Oleh karena itu, pengelolaannya perlu ditingkatkan dari cara tradisional ke cara yang lebih maju dengan menerapkan teknologi pengolahan pakan melalui penyebaran lumbung pakan kaya energi di lahan penggembalaan tradisional dan penyediaan pejantan unggul. Potensi kerbau sebagai ternak penghasil daging ditunjukkan oleh: 1) bobot badan dewasa yang berkisar antara 300-600 kg/ekor, bergantung pada bangsa kerbau, 2) kenaikan bobot badan yang baik, antara 0,20&#x2013;0,70 kg/hari, bahkan bisa lebih tinggi, bergantung pada kondisi dan cara pemeliharaan, 3) bobot lahir anak 31 kg untuk jantan dan 24 kg untuk betina, dan 4) persentase karkas cukup tinggi, antara 43&#x2013;51%. Kendala dalam pengembangan kerbau yaitu penurunan mutu genetik (terjadi inbreeding yang tinggi), pola pemeliharaan tradisional, dan masalah reproduksi. Kerbau termasuk ternak yang lambat dewasa kelamin (umur 3 tahun), periode bunting lama (10,5 bulan), jarak beranak panjang (rata-rata 553 hari), dan memerlukan pakan yang cukup kualitas maupun kuantitasnya untuk mencapai performan reproduksi yang baik.</description><publisher lang="en-US">Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian</publisher><contributor lang="en-US"/><date>2014-03-15</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>Other:</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jppp/article/view/2093</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian; Vol 33, No 2 (2014): Juni 2014; 23-60</source><source>0216-4418</source><language>eng</language><relation>http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jppp/article/view/2093/1823</relation><coverage lang="en-US"/><coverage lang="en-US"/><coverage lang="en-US"/><recordID>article-2093</recordID></dc>
language eng
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
File:application/pdf
File
Journal:eJournal
author Matondang, Rasali Hakim; Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Jalan Raya Pajajaran Kav E-59, Bogor 16151
title POTENSI TERNAK KERBAU SEBAGAI PENGHASIL DAGING NASIONAL
publisher Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
publishDate 2014
topic Kerbau
ternak penghasil daging
dinamika populasi
produktivitas
url http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jppp/article/view/2093
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jppp/article/view/2093/1823
contents Populasi ternak kerbau di Indonesia mencapai 1.378 juta ekor yang menyebar hampir di seluruh provinsi. Perkembangan populasi kerbau dalam lima tahun terakhir berfluktuasi. Pada tahun 2011 populasinya menurun 34,73% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun pada tahun 2009, 2010, dan 2012 populasinya meningkat masing-masing 0,11%, 3,45%, dan 5,60%. Tulisan ini menginformasikan potensi kerbau sebagai salah satu sumber daging. Oleh karena itu, pengelolaannya perlu ditingkatkan dari cara tradisional ke cara yang lebih maju dengan menerapkan teknologi pengolahan pakan melalui penyebaran lumbung pakan kaya energi di lahan penggembalaan tradisional dan penyediaan pejantan unggul. Potensi kerbau sebagai ternak penghasil daging ditunjukkan oleh: 1) bobot badan dewasa yang berkisar antara 300-600 kg/ekor, bergantung pada bangsa kerbau, 2) kenaikan bobot badan yang baik, antara 0,20–0,70 kg/hari, bahkan bisa lebih tinggi, bergantung pada kondisi dan cara pemeliharaan, 3) bobot lahir anak 31 kg untuk jantan dan 24 kg untuk betina, dan 4) persentase karkas cukup tinggi, antara 43–51%. Kendala dalam pengembangan kerbau yaitu penurunan mutu genetik (terjadi inbreeding yang tinggi), pola pemeliharaan tradisional, dan masalah reproduksi. Kerbau termasuk ternak yang lambat dewasa kelamin (umur 3 tahun), periode bunting lama (10,5 bulan), jarak beranak panjang (rata-rata 553 hari), dan memerlukan pakan yang cukup kualitas maupun kuantitasnya untuk mencapai performan reproduksi yang baik.
id IOS511.article-2093
institution Kementrian Pertanian
institution_id 72
institution_type library:special
library
library Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
library_id 17
collection Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian
repository_id 511
subject_area Agriculture, Biological Sciences & Forestry
Decision Sciences, Operations Research & Management
city BOGOR
province JAWA BARAT
repoId IOS511
first_indexed 2016-09-24T00:24:17Z
last_indexed 2016-09-24T00:24:17Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1800763103739117568
score 17.13294