ISLAM DAN BUDAYA LOKAL DALAM TRADISI MERARIQ DI DESA LABUAN TERENG KECAMATAN LEMBAR KABUPATEN LOMBOK BARAT

Main Authors: Afandi, Ahmad, Rosada, Rosada
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Muhammadiyah Mataram , 2019
Subjects:
Online Access: http://journal.ummat.ac.id/index.php/JUA/article/view/1726
http://journal.ummat.ac.id/index.php/JUA/article/view/1726/1283
Daftar Isi:
  • Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman yang semakin hari merubah pola kehidupan sosial masyarakat di perdesaan terlebih di kota, dengan adanya perubahan yang signifikan terjadi ditengah-tengah masayarakat mengakibatkan terancamnya budaya laokal yang di akibatkan dari ekstrnal maupun internal, akan tetapi perubahan pola pikir masyarakat yang menginginkan kemajuan tidak menutup mereka untuk menerima itu semua. Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana akulturasi islam dan budaya lokal dalam tradisi merariq masayarakat sasak di Desa Labuan Tereng Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Tehnik sampling yang digunakan adalah tehnik perposive sampling, adapun subjek penelitian dalam penelitian ini adalah semua masyarakat desa labuan tereng yang diambil mengunakan tehnik porposive sampling yang meliputi: Kepala Desa Labuan Tereng, Penghulu atau Tokoh Agama Desa Labuan Tereng, Ketua BPD, ketua KUA, Guru Agama Islam dan Guru ngaji dan masyarakat. Kemudian metode pengumpul data menggunakan metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Tehnik analisis data yang digunakan adalah tehnik secara kualitatif dengan langkah-langkah seperti data reduction, data display, dan conclusion drawing. Hasil penelitian selama ini didapatkan oleh peneliti menggambarkan tentang gambaran umum dan letak geografis Desa labuan tereng, keadaan sosial, keadaan ekonomi, keadaan adat istiadat, keadaan hukum dan Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Pergeserannilai dari budaya lokal itu sendiri, umumnya dikarenakan tidak adanya suatu yang mengikat masyarakat berupa aweq-aweq, kurangnaya kesadaran dari masyarakat itu sendiri, agama atau kepercayaan yang di anut mayoritas agama islam, lemahnya sumber daya manusianya (SDM).