VERBA HOMOGRAFI DALAM BAHASA MANDARIN
Main Authors: | Yulie Neila, Chandra, Gustini, Wijayanti |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Unsada
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unsada.ac.id/90/1/VERBA%20HOMOGRAFI%20DALAM%20BAHASA.pdf http://repository.unsada.ac.id/90/ http://repository.unsada.ac.id/cgi/oai2 |
Daftar Isi:
- Dalam berbagai bahasa di dunia, homonimi dapat disamakan dengan homofoni dan homografi, atau homonimi mencakup homofoni dan homografi. Keadaan tersebut tidak berlaku di dalam bahasa Mandarin. Konsep ketiganya sangat berbeda. Sistem tulisan bahasa Mandarin yang berbentuk aksara/huruf balok atau dinamakan Hanzi ‘karakter/aksara/huruf Han’tidak mewakili sebuah fonem, melainkan silabel (sukukata). Bahasa Mandarin juga memiliki sistem fonetik yang disebut Hanyu Pinyin. Kedua sistem itu mengakibatkan perbedaan konsep yang tegas di antara ketiga relasi makna itu. Penelitian kualitatif ini mencermati verba-verba berhomograf yang berjumlah sekitar 70-an karakter, yang setiap karakternya dapat diucapkan dalam dua atau lebih bunyi yang berbeda. Pada umumnya perbedaan fonetis di antara verba-verba homografi terletak pada unsur suprasegmentalnya (fonem suprasegmental, yakni ton/nada) sehingga membentuk pasangan minimal. Perbedaan fonetis menyebabkan kesalahan pengucapan, bahkan penerjemahan dalam kalimat. Terlebih lagi, hampir setiap verba berhomograf juga berpolisemi atau memiliki banyak makna yang kadang-kadang tidak bertautan, serta bermakna inheren yang berbeda sehingga menambah kesulitan dalam penerjemahan. Namun, semua hal tersebut dapat diatasi dengan memperhatikan kolokasinya. Pemerhatian kolokasi meliputi leksikal dan gramatikal. Karena itu, pola kolokasi baik leksikal maupun gramatikal dapat membantu ketepatan dalam pengucapan dan penerjemahan. Kebanyakan pola kolokasi verba membentuk frase verba objek dan verba komplemen.