Daftar Isi:
  • Puisi di Cina saat ini sudah banyak mengalami kemajuan, baik dalam pemilihan tema mau kata-kata yang digunakannya. Tapi pada tahun 1976 setelah masa revolusi kebudayaan berakhir banyak penyair yang lebih memilih membuat puisi dengan tema “luka”. Dalam Skripsi ini penulis membahas karya sastra Kontemporer Liang Xiaobin, yang merupakan salah satu penyair di Cina. Pembahasan skripsi ini menitikberatkan pada salah satu puisi miliknya, yang berjudul Dinding Seputih Salju. Yang mana puisi ini merupakan salah satu puisi miliknya yang dibuat berdasarkan peristiwa yang dialaminya,dalam puisi ini penyair menyimpan banyak harapan serta mimpi yang indah dengan menggunakan sudut pandang dari seorang anak yang telah kehilangan orang tuanya. Penulis dalam skripsi ini menganalisis apakah nilai nasionalisme terdapat di dalam puisi Dinding Seputih Salju, Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan teori struktural dan semiotika untuk mengungkapkan struktur makna yang ada di dalam puisi ini