MORFEM –ISME DAN –ISASI (-ASI) DALAM BAHASA MANDARIN: TELAAH KONTRASTIF TERHADAP BAHASA INDONESIA DAN INGGRIS

Main Authors: Yulie Neila, Chandra, Gustini, Wijayanti
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Unsada , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.unsada.ac.id/134/1/MORFEM.pdf
http://repository.unsada.ac.id/134/
http://repository.unsada.ac.id/cgi/oai2
Daftar Isi:
  • Bila dipandang dari segi topiknya, penelitian ini sangat sederhana. Namun, ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan. Kehadiran morfem sufiks serapan bahasa asing –isme (-ism) dan –isasi/-asi (-ization/-isation/-ation) di dalam trilingual, bahasa Indonesia, Inggris, dan Mandarin sangat menarik untuk dicermati. Persamaan tentu ada, tetapi perbedaan juga ada, teristimewa dalam bahasa Mandarin yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Hal itu disebabkan banyaknya kata di dalam bahasa Mandarin yang dapat menyulihkan morfem sufiks – isme (-ism) sehingga mengakibatkan kesulitan dalam penerjemahkannya, begitu pula dengan morfem sufiks –isasi/-asi (-ization/-isation/-ation) yang juga memiliki perbedaan di dalam bahasa Mandarin. Penelitian ini berusaha mengupas perbedaan penggunaan sufiks tersebut di dalam bahasa Mandarin, yang dikontraskan dengan bahasa Indonesia dan Inggris. Dalam bahasa Mandarin, sufiks –isme (-ism) memiliki banyak padanannya, antara lain adalah 主 义 , 论 , 说 , 学 , 中毒 , 病 , 症 , 作用 , 语风 , dan lain-lain yang umumnya merupakan kata, bukan morfem sufiks. Sebaliknya, -isasi/-asi dalam bahasa Mandarin hanya dapat disulihkan dengan 化 yang juga merupakan sufiks, namun bukan sufiks pembentuk nomina, melainkan verba.