Distribusi Emisi Gas Buang Di Perairan Selat Madura Melalui Integrasi Data AIS Dan GIS Menggunakan Gaussian Plume Dan Gaussian Puff Model
Main Authors: | Arifin, Mohammad Danil, Pitana, Trika, Dinariyana, A.A.B |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Puslitbanglaut_dephub
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unsada.ac.id/1179/1/DISTRIBUSI%20EMISI%20GAS%20BUANG%20DI%20PERAIRAN%20SELAT%20MADURA%20MELALUI%20INTEGRASI%20DATA%20AIS%20DAN%20GIS%20MENGGUNAKAN%20GAUSSIAN%20PLUME.pdf http://repository.unsada.ac.id/1179/ http://repository.unsada.ac.id/cgi/oai2 |
Daftar Isi:
- Selat Madura merupakan salah satu daerah pelayaran yang memiliki lalu lintas terpadat di Indonesia. Hal ini dipengaruhi oleh keberadaan Pelabuhan Tanjung Perak sebagai salah satu local hub pergerakan barang di Indonesia disamping Pelabuhan Tanjung Priok. Dengan banyaknya kapal-kapal domestik dan maupun kapal berbendera asing yang melintasi perairan ini akan memberikan dampak terhadap peningkatan emisi gas buang. Terlebih lagi pemerintah Indonesia belum meratifikasi MARPOL 73/78 Annex VI mengenai pencegahan polusi udara yang dikeluarkan oleh kapal. Peningkatan emisi gas buang yang diiringi dengan penurunan kualitas udara diyakini dapat berdampak pada kualitas kesehatan manusia yang berada di sekitar Selat Madura. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui emisi, konsentrasi emisi, serta dampak emisi terhadap beberapa wilayah di shore line Selat Madura akibat kapal-kapal yang beroperasi di perairan tersebut. Hal ini dilakukan dengan melakukan evaluasi kepadatan jalur pelayaran di Selat Madura dengan memanfaatkan data yang diperoleh melalui perangkat Automatic Identification System (AIS). Untuk menampilkan pola pergerakan kapal, mode operasinya dan pengaruh pergerakan kapal terhadap sebaran emisi yang dihasilkannya, data yang diperoleh dari AIS ini selanjutnya diintegrasikan dengan perangkat lunak Geographic Information System (GIS). Metodologi dari Trozzi et.al menjadi dasar penetuan emisi yang dikeluarkan oleh kapal, sedangkan untuk mengetahui konsentrasi emisi menggunakan perbandingan antara Gaussian Plume dan Gaussian Puff Model. Dari penelitian ini didapatkan jumlah emisi NOx sebesar 1052.742 kg/jam, SOx sebesar 2712.798 kg/jam, CO2 sebesar 1409.747 kg/jam, CO sebesar 4531.036 kg/jam dan PM sebesar 54.95 kg/jam. Sedangkan konsentrasi emisi NOx, SOx, CO2, CO dan PM terbesar berada di daerah Ujung Kamal dan Banyu Ujuh Madura. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi emisi di wilayah shore line Selat Madura tidak memberikan dampak terhadap kesehatan karena memiliki nilai konsentrasi emisi di bawah Baku Mutu Udara Ambien Nasional (BMUAN)