Strategi Penurunan Emisi Kapal Ferry Rute Pelayaran Merak Bakauheni
Main Authors: | Shanty, Manullang, Arif, Fadillah, Ginanjar, Raganata |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Darma Persada
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unsada.ac.id/1169/ http://lp2mk.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/PROSIDING-Genap-2014-2015.pdf |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan negara kepulauan dimana penggunaan Kapal sebagai transportasi laut tidak dapat dihindarkan. Salah satu jalur pelayaran yang padat adalah jalur pelayaran Merak – Bakauheni, sehingga berdampak pada peningkatan emisi gas buang yang berasal dari kegiatan kapal di pelabuhan tersebut . Tujuan penulisan ini untuk menganalisa beberapa langkah yang dilakukan untuk mengurangi emisi dari kapal laut yang ada di Pelabuhan Merak – Bakauheni.Metodologi yang digunakan memakai metodologi Carlo Trozzi”Emission estimate methodology for maritime navigation”. salah satu caranya ialah dengan mengubah bahan bakar kapal tersebut dari bahan bakar minyak (BBM) menjadi Compressed Natural Gas (CNG) atau di Indonesia lebih dikenal sebagai Bahan Bakar Gas (BBG), bahan bakar ini dianggap lebih bersih dan murah. Dari beberapa Pollutant yang di teliti pencemaran udara tertinggi dihasilkan oleh zat CO2 dengan nilai emisi pada saat Hotelling sebesar 19.411 Ton dan Manouvering sebesar 11.119 Ton. dengan menggunakan BBG emisi yang dihasilkan CO2 jauh lebih kecil, yakni Hotelling sebesar 4,402 Ton dan Manouvering sebesar 2,456 Ton. ini dikarenakan emisi faktor CO2 dengan menggunakan BBG jauh lebih kecil dibanding emisi faktor CO2 dengan menggunakan BBM. sehingga dapat mengurangi emisi gas buang khususnya yang dihasilkan Kapal Ferry Ro-Ro lintas pelayaran Merak – Bakauheni