TIWAH: THE ART OF DEATH IN SOUTHERN KALIMANTAN
Main Author: | Kusmartono, Vida Pervaya Rusianti |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Balai Arkeologi Kalimantan Selatan
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://naditirawidya.kemdikbud.go.id/index.php/nw/article/view/344 https://naditirawidya.kemdikbud.go.id/index.php/nw/article/view/344/281 |
Daftar Isi:
- Kelompok etnis Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah masih memelihara adat mengelola kematian, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kepercayaan Kaharingan. Kelompok etnis Dayak Ngaju (or Ngaju) terbagi lagi menjadi beberapa sub-kelompok keci/. Praktek mengelola kematian menekankan gagasan tentang hubungan kehidupan di alam maya dan alam baka yang dapat mempengaruhi kesejahteraaan manusia yang masih hidup. Fokus pengelolaan kematian ini adalah upacara kematian Tiwah. Kegiatan pengelolaan kematian merupakan suatu karya manusia sebagai realisasi pemenuhan aspek spiritual kepada yang lebih berkuasa atas hidup man usia dan aspek sosial kepada sesama manusia dan lingkungan di sekitarnya. Artikel ini akan membahas kosmologi dan praktek Tiwah di salah satu sub-kelompok kecil ini mendiami daerah Pendahara pada Sungai Katingan. Tujuan pembahasan terse but adalah agar dapat mengerti bentuk karya, representasi dari karya, dan konteks sosial karya tersebut.