Karakteristik Pasien Perforasi Membran Timpani Yang Dilakukan Miringoplasti Di Poliklisnik THT-KL Rumah Sakit Dustira Cimahi Perode Januari 2009 Sampai Oktober 2012

Main Authors: Nidya Erlandiany/4111091134, Ika Yulianti, dr., SpTHT-KI, M.Kes, Sandi Lesmana, dr., Sps
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fk Unjani Press , 2013
Online Access: http://103.10.61.12/elibrary/index.php?p=show_detail&id=70156
Daftar Isi:
  • ivABSTRAKRhodamin B merupakan pewarna yang berbahaya dan dilarang untuk digunakandalam makanan karena berbahaya bagi kesehatan. Akhir-akhir ini, rhodamin Bbanyak digunakan dalam cabai merah giling agar terlihat lebih merah dan lebihcerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil pemeriksaan kualitatifdan kuantitatif terhadap rhodamin B dalam cabai merah giling serta mengetahuiciri fisik cabai merah giling yang mengandung rhodamin B yang diperjualbelikandi pasar-pasar tradisional Kota Cimahi.Pengujian kadar rhodamin B dilakukan dengan pemeriksaan kualitatifmenggunakan metode Ismail dan Latifah untuk menyatakan ada atau tidaknyarhodamin B dalam cabai merah giling dan pemeriksaan kuantitatif menggunakanspektrofotometri dengan panjang gelombang (?) 546 nm.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil pemeriksaan kualitatif tidakditemukan adanya rhodamin B dalam cabai merah giling yang diperjualbelikan dipasar-pasar tradisional Kota Cimahi. Hasil tersebut tidak sesuai denganpemeriksaan kuantitatif yang menunjukkan terdapatnya rhodamin B pada seluruhsampel cabai merah giling dengan kadar terendah 4,1 mg/kg serta kadar tertinggi52,93 mg/kg. Warna cabai merah giling yang mengandung rhodamin B tidakdapat dijadikan pedoman tinggi rendahnya kadar rhodamin B.Kata kunci : rhodamin B, cabai merah giling, pemeriksaan kualitatif, pemeriksaankuantitatif