HUBUNGAN SKIN GRAFTING, LUAS, DAN DERAJAT LUKA BAKAR TERHADAP LAMA RAWAT INAP DI RS DUSTIRA Analisis Data Sekunder Kasus Luka bakarPeriode Januari 2010 – Agustus 2014
Main Authors: | Desy Linasari, dr.MKM, Prasta Osakawa Tambora/4111111016, B. P. Suryosubianto, dr., SpB, M.MedED |
---|---|
Format: | Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fk Unjani Press
, 2015
|
Online Access: |
http://103.10.61.12/elibrary/index.php?p=show_detail&id=69560 |
Daftar Isi:
- Latar belakang : Luka bakar merupakan masalah kesehatan serius yang menduduki peringkat keempat tertinggi dari seluruh kasus trauma di dunia. Banyak kasus luka bakar di Indonesia memerlukan rawat inap di rumah sakit. Prognosis dan penanganan luka bakar tergantung dari luas dan derajat luka bakar. Pada kasus luka bakar dengan tingkat kegawatan tinggi, skin grafting dapat dilakukan untuk menyelamatkan jiwa atau mengurangi komplikasi maupun lama rawat inap.Tujuan : Mengetahui hubungan skin grafting, luas, dan derajat luka bakar terhadap lama rawat inap.Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan pengambilan data sekunder yaitu rekam medik. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi adalah 34 pasien. Kriteria eksklusinya adalah pasien luka bakar dengan penyakit penyerta.Hasil : Luka bakar paling banyak dialami oleh pasien laki-laki sebanyak 64,7%. Pasien paling muda berusia 0,4 tahun dan paling tua berusia 69 tahun. Luas luka bakar yang sering terjadi adalah >10% sebanyak 47%. Derajat luka bakar sering terjadi adalah derajat II sebanyak 79,4%. Skin grafting dilakukan pada seluruh pasien luka bakar derajat III sebanyak 6 orang. Lama rawat inap paling banyak selama