Implementasi Alat Prediksi Curah Hujan Menggunakan Metode Embedded System di Kelurahan Wonokoyo Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

Main Authors: Wahyuni, Ida, Adipraja, Philip Faster Eka, Dewi, Sri Anggraini Kusuma
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: LP2M STMIK Asia Malang , 2019
Online Access: https://jurnal.stmikasia.ac.id/index.php/jitika/article/view/311
https://jurnal.stmikasia.ac.id/index.php/jitika/article/view/311/214
Daftar Isi:
  • Kelurahan Wonokoyo adalah salah satu kelurahan di Kota Malang yang kaya akan potensi pertanian. Banyak komoditi pertanian tebu dan palawija yang dihasilkan kelurahan Wonokoyo khususnya di RW 5 yang dihimpun oleh Kelompok Tani Ainul Hayat. Namun karena kondisi iklim yang tidak menentu membuat curah hujan menjadi sulit diprediksi.  Padalah jumlah curah hujan sangat menentukan awal masa tanam dan masa pemupukan. Selama ini para petani hanya mengandalkan pengalaman dalam menentukan awal masa tanam dan masa pemupukan, namun karena curah hujan tidak menentu sering terjadi kesalahan dalam memperkirakan curah hujan. Kesalahan dalam memprediksi curah hujan mengakibatkan hasil panen dan kulitas pemupukan menjadi tidak optimal. Alat prediksi curah hujan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan rata-rata curah hujan yang akan turun selama sepuluh hari kedepan. Dengan mengetahui perkiraan curah hujan, petani akan mempunyai pedoman dalam menentukan apakah sepuluh hari kedepan baik digunakan untuk awal masa tanam atau masa pemupukan. Alat prediksi curah hujan dibuat dengan sensor pencatat data cuaca dan software embedded system untuk memprediksi curah hujan. Metode yang akan digunakan yaitu hybrid FIS-GA yang pernah digunakan sebagai metode prediksi curah hujan. Hasil luaran yang ditampilkan oleh alat prediksi curah hujan adalah rata-rata curah hujan yang akan terjadi sepuluh hari kedepan.
  • Wonokoyo Village is one of the villages in Malang City which is rich in agricultural potential. Many sugarcane and palawija agricultural commodities are produced by Wonokoyo village, especially in RW 5 which are collected by Ainul Hayat Farmers Group. However, due to erratic climatic conditions, rainfall is difficult to predict. Even though the amount of rainfall really determines the beginning of the planting period and the period of fertilization. So far, farmers have only relied on experience in determining the beginning of the planting period and the period of fertilization, but because of erratic rainfall there is often an error in estimating rainfall. Errors in predicting rainfall cause yields and quality of fertilization to be not optimal. Rainfall prediction tools are needed to estimate the average rainfall that will drop over the next ten days. By knowing the estimated rainfall, farmers will have guidelines in determining whether the next ten days are good to be used for the beginning of the planting period or fertilization period. Rainfall prediction tools are made with weather data recording sensors and embedded system software to predict rainfall. The method that will be used is a hybrid FIS-GA which has been used as a method of predicting rainfall. The output results displayed by the rainfall prediction are the average rainfall that will occur in the next ten days.