UPAYA REVITALISASI SITU DI PERKOTAAN SUATU TINJAUAN PENGELOLAAN KUALITAS SITU CANGKRING, KOTA TANGERANG

Main Author: Priadie, Bambang
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat , 2018
Subjects:
Online Access: http://jurnalsda_pusair.pu.go.id/index.php/JSDA/article/view/373
http://jurnalsda_pusair.pu.go.id/index.php/JSDA/article/view/373/271
Daftar Isi:
  • Telah terjadi penurunan jumlah dan fungsi situ di daerah perkotaan, khususnya di wilayah Jabodetabek,sebagai akibat dari alih fungsi lahan, pencemaran air, maupun pertumbuhan gulma air sehinggaberdampak pada menurunnya daya tampung situ sebagai pengendali banjir. Penelitian dilakukan di SituCangkring, Kota Tangerang, meliputi: pengukuran batimetri, kualitas air, plankton, status trofik, gulmaair, dan evaluasi kriteria penilaian kualitas situ. Metoda analisis pengukuran batimetri dan morfologi situmenggunakan GPS Garmin 60Csx dengan input data Mapsource; perhitungan volume air situ menggunakanSurfer dan Global Mapper, sedangkan metoda analisa kualitas air dan plankton mengacu pada SNI danStandard Methods. Hasil penelitian: berdasarkan peta batimetri, luas area situ mencapai 5,65 Ha, volumeair 108.900 m3. Situ Cangkring tidak mengalami penyusutan luasan, namun terdapat perubahan sebaranmaupun jumlah tutupan gulma air. Kualitas air Situ Cangkring masuk dalam baku mutu air Kelas IV, indekskeanekaragaman plankton termasuk tercemar berat, jenis plankton dominan Chlamidomonas dan Euglena,status trofik: Eutrofik – Hypereutrofik. Ditemukan beberapa saluran air masuk ke Situ Cangkring, dengansatu saluran pembuang. Nilai kualitas Situ Cangkring berdasarkan perhitungan morfologi, kualitas air, dankondisi gulma air didapatkan nilai 170. Nilai ini mengindikasikan bahwa Situ Cangkring termasuk kategorikualitas situ terganggu dengan rekomendasi perlu adanya revitalisasi situ. Revitalisasi yang disarankanberupa : pengendalian air limbah penduduk di sebelah barat situ, perbaikan saluran pembuang di bagianutara situ, pengendalian gulma air secara mekanikal dan biologi