ANALISIS SPASIAL POTENSI BAHAYA DAERAH PANTAI TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DI PULAU BALI
Main Author: | Bachtiar, Huda |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jurnalsda_pusair.pu.go.id/index.php/JSDA/article/view/370 http://jurnalsda_pusair.pu.go.id/index.php/JSDA/article/view/370/268 |
Daftar Isi:
- Pulau Bali merupakan salah satu pulau yang memiliki nilai infrastruktur dan nilai ekonomi tinggi. Namun demikian, ada potensi bahaya yang dapat mengancam infrastruktur tersebut sebagai akibat perubahan iklim. Untuk itu diperlukan informasi mengenai wilayah yang memiliki potensi bahaya cukup tinggi. Potensi bahaya dihitung berdasarkan parameter-parameter bahaya akibat perubahan iklim, diantaranya kenaikan muka air laut, kejadian ENSO, dan gelombang badai. Berdasarkan hasil simulasi pada tahun 2012, Kabupaten Buleleng merupakan wilayah yang memiliki potensi bahaya paling tinggi dengan luas area bahaya mencapai 20,67 km2, sedangkan wilayah yang memiliki potensi bahaya paling rendah adalah Kabupaten Denpasar dengan luas area sekitar 3,12 km2. Hasil simulasi kondisi ekstrem menunjukan luas area potensi bahaya di Kabupaten Buleleng mencapai 32,55 km2 sedangkan estimasi area yang terancam di Kabupaten Denpasar mencapai 4,51 km2. Untuk simulasi jangka panjang yaitu pada tahun 2030, luas area bahaya di Kabupaten Buleleng mencapai 37,26km2. Secara umum, hasil simulasi menunjukan bahwa luas area yang terancam bahaya tergantung pada profil topografi pantai, akumulasi parameter bahaya, dan waktu.