MODEL PENYELESAIAN BERBASIS BUDAYA PADA PEMBANGUNAN BENDUNGAN MANIKIN DI DESA BOKONG, KECAMATAN TAEBENU, KABUPATEN KUPANG, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Main Authors: Febrianty, Dessy, Ninu, Jacob P
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi (PKPT), Kementerian PUPR , 2020
Online Access: http://jurnalsosekpu.pu.go.id/index.php/sosekpu/article/view/313
http://jurnalsosekpu.pu.go.id/index.php/sosekpu/article/view/313/pdf
Daftar Isi:
  • Perubahan iklim membawa dampak terhadap kekeringan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pemerintah daerah akan membangun Bendungan Manikin di Desa Bokong, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang untuk mengatasi masalah kekurangan air. Namun demikian, muncul penolakan masyarakat lokal terhadap pembangunan bendungan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik dan menemukan model penyelesaian berbasis budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan dengan cara observasi lapangan, wawancara mendalam, studi literatur, dan FGD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik terjadi karena kurangnya sosialisasi, nama bendungan, hilangnya rumah, tempat ibadah, kuburan leluhur, lahan usaha (pertanian dan peternakan), dan relasi sosial berbasis budaya. Sedangkan model penyelesaian budaya yang diterapkan adalah penempatan masyarakat sebagai subjek pembangunan, sosialisasi dilakukan dengan musyawarah, partisipasi masyarakat lokal dalam pembangunan, memahami budaya masyarakat dengan menghargai pendapat warga, mengidentifikasi masalah yang memicu konflik sehingga tepat cara penanganan serta ganti rugi bagi warga yang terkena dampak. Kata kunci: resolusi konflik, budaya, pembangunan bendungan, masyarakat lokal, sosialisasi