Peningkatan Kapasitas Kader dalam Pendampingan Penderita Tuberkulosis Paru Di Desa Linggasari Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas

Main Authors: Rejeki, Dwi Sarwani Sri , Rahadjo, Setiyowati , Nurlaela, Sri
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Nusantara PGRI Kediri , 2021
Subjects:
Online Access: https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/PPM/article/view/14947
https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/PPM/article/view/14947/1944
Daftar Isi:
  • To ensure the regularity of treatment for pulmonary TB patients, Drug Supervisor (PMO) is necessary. One of the villages in the area of Puskesmas Kembaran I which still encountered pulmonary tuberculosis was Linggasari Village. The problems in this village were the increasing number of TB patients and TB cases with drug resistance (TB-RO), irregularity in the treatment and some even stop to have treatment. The factor affecting these situations was the ineffective role of PMO in the family. The cadres in Linggasari Village were posyandu cadres for toddlers and the elderly. To suppress the increasing number of TB and TB-RO cases, cadres could increase its role as PMO. Recently, cadres still obtained limited knowledge and skills on TB disease and its treatment. They were also lack of communication and negotiation skills to convince TB sufferers to get regular treatment. This activity aimed to increase the knowledge and skills of cadres in working as PMO cadres for pulmonary TB disease. To increase the knowledge and skills of cadres as PMO, it was necessary to provide cadres guidance on PMO and other supporting facilities. These activities included 1) Writing cadres’ manuals 2) Health education for cadres 3) Effective communication training for cadres 4) Mentoring, 5) Procurement of supporting facilities. The results of the activities indicated that there was an increase in the knowledge and skills of the cadres before and after the activities. The manual book for cadres is very useful in assisting pulmonary TB sufferers.
  • Untuk menjamin keteraturan pengobatan penderita TB Paru diperlukan PMO (Pengawas Minum Obat). Salah satu desa di wilayah Puskesmas Kembaran I yang masih bermasalah terkait TB paru adalah Desa Linggasari. Permasalahan di Desa Linggasari adalah meningkatnya jumlah penderita TB dan kasus TB Resistensi Obat (TB-RO), keteraturan pengobatan rendah bahkan ada yang drop out pengobatan. Faktor yang berpengaruh adalah kurang berperannya PMO dari keluarga.  Kader yang ada di Desa Linggasari merupakan kader posyandu balita dan lansia.  Guna menekan semakin bertambahnya jumlah kasus TB dan TB-RO, kader bisa ditingkatkan perannya sebagai PMO. Kondisi sekarang masih terbatas pengetahuan dan ketrampilan kader tentang penyakit TB dan pengobatannya.  Kemampuan komunikasi dan negosiasi kader agar menyakinkan penderita TB untuk teratur berobat juga masih kurang. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam berperan sebagai kader PMO penyakit TB paru.   Guna mendukung peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kader sebagai PMO, perlu disediakan panduan kader tentang PMO dan sarana pendukung lainnya. Kegiatan ini meliputi 1)Pembuatan buku panduan kader  2)Pendidikan Kesehatan bagi kader  3)Pelatihan komunikasi efektif bagi kader 4)Pendampingan, 5)Pengadaan sarana pendukung. Hasil kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kader sebelum dan sesudah kegiatan. Tersediannya buku panduan bagi kader sangat bermanfaat bagi kader saat melakukan pendampingan bagi penderita TB Paru.