Pendampingan Kesehatan Aplikasi Case-Based Learning (CBL) dalam Peningkatan Efikasi Diri Pencegahan Perilaku Berisiko HIV Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Di Kota Bandung

Main Author: Wilandika, Angga
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Nusantara PGRI Kediri , 2020
Subjects:
CBL
Online Access: https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/PPM/article/view/13659
https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/PPM/article/view/13659/1404
Daftar Isi:
  • Strategies in reducing HIV risk can be done by strengthening knowledge and self-efficacy to avoid various HIV risk behaviors. The effort of the prevention is to apply the case-based learning (CBL) method of HIV cases. This activity was carried out for 21 students who came from several colleges in Bandung. The health mentoring was held in two days, each day for 4 hours by implementing HIV/AIDS cases as a trigger for increasing knowledge and self-efficacy in preventing HIV risk behavior. The results after conducting CBL showed there was an increase in the level of HIV knowledge by 19,1%. Students who had HIV knowledge in the good category at first as much as 71,4% and increased to 90,5% after mentoring. In addition, there was a significant increase in the level of self-efficacy. Where at the beginning of health mentoring, students who had high self-efficacy were 28,6% and increased to 80,9% after CBL. The application of CBL can increase HIV knowledge more comprehensively so that it has an impact on increasing the self-efficacy of preventing HIV risk behavior.
  • Strategi dalam menurunkan risiko HIV dapat dilakukan dengan penguatan pengetahuan dan efikasi diri untuk menghindari berbagai perilaku berisiko HIV. Salah satu upaya pencegahan tersebut adalah dengan mengaplikasikan pendampingan kesehatan dengan metode case-based learning (CBL) kasus HIV. Pendampingan kesehatan ini melibatkan 20 orang mahasiswa yang berasal dari beberapa perguruan tinggi di Bandung. Kegiatan dilaksanakan sebanyak dua pertemuan, masing-masing selama 4 jam dengan menerapkan kasus HIV/AIDS sebagai pemicu pembelajaran. Hasil menunjukkan terdapat perubahan tingkat pengetahuan HIV sebesar 19,1% yaitu mahasiswa dengan pengetahuan baik pada awalnya sebanyak 71,4% dan meningkat menjadi 90,5% setelah pendampingan. Selain itu, terdapat peningkatan signifikan pada tingkat efikasi diri, dimana pada awal pendampingan kesehatan, mahasiswa yang memiliki efikasi diri tinggi sebesar 28,6% dan meningkat menjadi 80,9%. Penerapan case-based learning HIV dapat meningkatkan pengetahuan HIV yang lebih komprehensif sehingga berdampak terhadap peningkatan efikasi diri pencegahan perilaku berisiko HIV pada mahasiswa.