Pengembangan Potensi Usaha Dupa Menjadi Produk Unggulan

Main Authors: Sarwoko, Endi, Ahsan, Moh. , Nurfarida, Iva Nurdiana
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Nusantara PGRI Kediri , 2020
Subjects:
Online Access: https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/PPM/article/view/13628
https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/PPM/article/view/13628/1402
Daftar Isi:
  • The aim of the community service program is to develop business potential in partner village, namely Petungsewu Village, Wagir District, Malang Regency, so that they can become the village's superior products. The problem faced by partner villages is the value added of incense products are still low because it only focuses on raw incense, does not have its own market, because incense production is still based on orders, and the availability of raw material is often lacking. The first solution is of producing incense fragrances is given a brand whose marketing applies a partnership pattern with successful incense entrepreneurs, the second solution is to assist brand design and brand registration, and the third solution is to increase production of bamboo sticks by machine. The approach in implementing this service is Community Based Participatory Research (CBPR), which is a collaborative approach with the aim of overcoming problems in the community. The method is used in the form of assistance and consultation for making incense and packaging carried out by partners from successful entrepreneurs, mentoring and consultation on trademark registration, and substitution of science and technology in the form of using a bamboo stick refiner. The result of the activity there was an increase in value added because it had been produced and sold fragrant incense with "Mount Katu" brand which was marketed by business partners to the island of Bali, there was an increase in bamboo stick production because it had been used the help of a bamboo stick grinding machine. The results of these community service activities have an impact on increasing community income in partner village.
  • Tujuan program pengabdian kepada masyarakat untuk mengembangkan potensi usaha dupa di desa mitra yaitu Desa Petungsewu Kecamatan Wagir Kabupaten Malang, agar bisa menjadi produk unggulan desa. Permasalahan yang dihadapi desa mitra adalah nilai tambah produk dupa masih rendah karena hanya fokus pada dupa mentah, belum memiliki pasar sendiri, karena produksi dupa masih berdasarkan pesanan, dan ketersediaan bahan baku biting sering kekurangan. Solusi pemecahan masalah pertama dengan memproduksi dupa wangi kemasan diberi merek yang pemasarannya menerapkan pola kemitraan dengan pengusaha dupa yang sudah berhasil, solusi kedua melakukan pendampingan dan konsultasi desain merek dan pendaftaran merek, dan solusi ketiga peningkatan produksi biting bambu dengan mesin. Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan program pengabdian ini adalah Community Based Participatory Research (CBPR), yaitu pendekatan kolaboratif dengan maksud mengatasi permasalahan di masyarakat. Metode yang digunakan berupa pendampingan dan konsultasi pembuatan dupa wangi dan pengemasan yang dilakukan oleh mitra dari pengusaha yang sudah berhasil, pendampingan dan konsultasi pendaftaran merek, dan substitusi ipteks berupa penggunaan mesin penghalus biting bambu. Hasil kegiatan adanya peningkatan nilai tambah karena telah menghasilkan dan menjual dupa wangi dengan merek Gunung Katu yang dipasarkan oleh mitra pengusaha ke pulau Bali, ada peningkatan produksi biting bambu karena telah menggunakan bantuan mesin penghalus biting bambu.  Hasil dari kegiatan pengabdian ini memberikan dampak pada peningkatan pendapatan masyarakat di desa mitra