POLA PERJALANAN PAKET WISATA BUDAYA, SEJARAH DAN RELIGI SEBAGAI PRODUK WISATA UNGGULAN DI PRIANGAN TIMUR CIAYUMAJAKUNING (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) – JAWA BARAT

Main Authors: Fajri, Khoirul, Indrianty, Septy, Edison, Emron
Format: Article info application/pdf Book Document Journal
Bahasa: eng
Terbitan: CIPTA (Cakrawala Ilmu Pariwisata) untuk Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Jakarta , 2018
Online Access: http://journal.stpsahid.ac.id/index.php/jstp/article/view/129
http://journal.stpsahid.ac.id/index.php/jstp/article/view/129/96
http://journal.stpsahid.ac.id/index.php/jstp/article/view/129/111
http://journal.stpsahid.ac.id/index.php/jstp/article/view/129/112
Daftar Isi:
  • Based on the results of research and discussion, researchers get some tourist destinations in the area CIAYUMAJAKUNING. However, of the many destinations that exist there are only a few destinations that can be prioritized or developed further. By setting a superior tourist destination, then the focus of the travel pattern will be more focused. The method used in this study is observation and interviews involving various parties such as government, industry, associations and communities, community leaders, and non-governmental organizations so that the form or model of historical, cultural and religious travel patterns produced is a form of integration that can provide multiplier effect across multiple sectors where tourism acts as a leading sector. The focus of leading tourist destinations based on the study and consideration set as follows: there are 3 leading destinations in the city of Cirebon, namely: Keraton Kesepuhan and Kacirebonan palace that tends to culture and history, and Sang Cipta Rasa Great Mosque that has cultural and religious elements. Furthermore, in Cirebon District, there are 3 leading destinations that have cultural, religious and historical characteristics, namely Trusmi (Culture), Sunan Gunung Jati Cemetery and Talun Tomb (History and Religion), Sunan Parung (History and Religion), Museum Telaga Manggung ), and traditional house of kasokandel (Culture and Religion). Similarly, Indramayu which has 3 tourist destinations, namely Nadran (Culture), Tomb of Raden Arya Wira Lodra (Religi), and Indigenous Village Earth Dayak Losandu (Cultural). However, in Kuningan has 2 excellence tours namely Linggarjati (History) and Taan Purbakala (History and Culture).  The travel pattern for CIAYUMAJAKUNING in general, from the initial arrival point in one of the towns or districts included in the CIAYUMAJAKUNING area as the entrance which is also a visited tourist destination then proceeded to do other tourism activities in the area and return to the area of ​​origin through other cities or districts that not as a city or district that became the starting point of arrival. The travel pattern is made of Stop Over travel pattern that is tourists visiting a major destination, where during the trip there is a tourist attraction visited during or back to the main destination, this pattern is named En Route Stop Over.
  • Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti mendapatkan beberapa destinasi wisata yang ada di daerah wilayah CIAYUMAJAKUNING. Namun, dari sekian banyak destinasi yang ada hanya ada beberapa destinasi yang dapat diunggulkan atau dikembangkan lebih lanjut. Dengan menetapkan destinasi wisata unggulan, maka fokus dari pola perjalanan akan lebih terarah.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara dengan melibatkan berbagai pihak diantaranya pemeritah, industri, asosiasi serta masyarakat, tokoh masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat sehingga bentuk atau model pola perjalanan wisata sejarah, budaya dan religiyang dihasilkan adalah bentuk integrasi yang dapat memberikan multiflier effect (dampak berganda) di lintas sektor dimana pariwisata berperan sebagai leading sector. Adapun fokus destinasi wisata unggulan berdasarkan kajian dan pertimbangan yang ditetapkan sebagai berikut: ada 3 destinasi unggulan di Kota Cirebon, yaitu: Keraton Kesepuhan dan Keraton Kacirebonan yang cenderung terhadap budaya dan sejarah, dan Mesjid Agung Sang Cipta Rasa yang memiliki unsur budaya dan religi. Selanjutnya di Kabupaten Cirebon, ada 3 destinasi unggulan yang memiliki karakteristik budaya, religi dan sejarah, yaitu Trusmi (Budaya), Makam Sunan Gunung Jati dan Makam Talun (Sejarah dan Religi), Sunan Parung (Sejarah dan Religi), Museum Telaga Manggung (Sejarah), dan Rumah adat kasokandel (Budaya dan Religi). Sama juga halnya dengan Indramayu yang memiliki 3 unggukan destinasi wisata, yaitu Nadran (Budaya), Makam Raden Arya Wira Lodra (Religi), dan Kampung Adat Bumi Egandu Dayak Losarang (Budaya). Namun, di Kuningan memiliki 2 wisata unggulan yaitu Gedung perundingan Linggarjati (Sejarah) dan Taan Purbakala (Sejarah dan Budaya). Pola perjalanan untuk CIAYUMAJAKUNING secara umum, dari titik kedatangan awal di salah satu kota atau kabupaten yang termasuk dalam wilayah CIAYUMAJAKUNING sebagai pintu masuk yang juga menjadi destinasi wisata yang dikunjungi kemudian dilanjutkan melakukan aktifitas wisata didaerah lain dan kembali ke daerah asal melalui kota atau kabupaten lain yang bukan sebagai kota atau kabupaten yang menjadi titik awal kedatangan. Adapun pola perjalanan yang dibuat yaitu pola perjalanan Stop Over yaitu wisatawan berkunjung ke suatu destinasi utama, dimana selama perjalanan terdapat daya tarik wisata yang dikunjungi selama menuju atau kembali ke destinasi utamanya, pola ini diberi nama En Route Stop Over.