Penguatan Kelembagaan Desa untuk Mitigasi Bencana Puso dan Banjir
Main Authors: | Sudirah, , Susanto, Agus, Santoso, Agus |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ut.ac.id/8953/1/S0013-20.pdf.pdf http://repository.ut.ac.id/8953/ |
Daftar Isi:
- Dalam pembangunan pedesaan analisis penguatan kelembagaan desa untuk mitigasi bencana puso dan banjir merupakan kajian yang menarik. Kajian dari perspektif sosiologi, dan penyuluhan pembangunan ini dilakukan di desa Kertawinangun, Soge, dan Ilir kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tahun 2018. Pada umumnya musim tanam padi dilakukan pada musim rendeng dan sadon. Namun musim tanam padi di ketiga desa tersebut hanya dapat dilakukan pada musim rendeng. Itupun sering mengalami gagal panen (puso), akibat banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Untuk mengatasi gagal panen padi tersebut adalah membangun bendung Kali Perawan. Pembangunan bendung perlu penguatan kelembagaan desa. Penguatan kelembagan desa dilakukan melalui partisipasi aktif masyarakat dalam lembaga-lembaga desa, seperti Badan Permusyawaratan Desa, Lembaga Kemasyarakata Desa, Kerjasama antar desa, Perkumpulan Petani Pemakai Air, dan sebagainya agar dapat berperan semestinya, dan mampu meningkatkan kompetensinya. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpalan data melalui observasi, dokumen, dan wawancara terhadap informan. Analisis data dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan penguatan kelembagaan desa mampu merekatkan jaringan kerjasama antara lembaga-lembaga desa, dan masyarakat untuk mendorong terwujudnya pembangunan bendung karet Kali Perawan. Penguatan kelembagaan desa mampu mengatasi mitigasi bencana puso dan banjir, dengan membangun bendung Karet Kali Perawan, membangun saluran irigasi ke lokasi persawahan petani, dan meningkatkan penganekaragaman usaha pertanian dengan menanam palawija, usaha pertambakan ikan, dan usaha pembuatan garam. Akhirnya, penguatan kelembagaan desa untuk mitigasi bencana puso dan banjir mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani.